Yen mencapai titik terendah di 140,97, terendah sejak 1998, dan terakhir diperdagangkan 140,91 per dolar.
"Setelah kita melihat penembusan 140 ... momentum pasti condong untuk pelemahan yen," kata Ahli Strategi Pasar Negara Berkembang NatWest Markets, Galvin Chia.
"Selama (kontrol kurva imbal hasil) sedang dimainkan, dan selama perbedaan suku bunga ada, salah satu efek sampingnya adalah yen yang lebih lemah."
Di tempat lain, greenback sedikit menurun dari tonggak tertinggi terhadap euro dan sterling, meskipun kekhawatiran resesi dan krisis gas membatasi kedua mata uang tersebut.
Baca juga: Penutupan pasokan gas Rusia seret euro menuju posisi terendah baru
Euro menguat 0,36 persen menjadi 0,99605 dolar AS setelah mencapai level terendah dua dekade di 0,9876 dolar pada Senin (5/9/2022) karena prospek musim dingin tanpa gas Rusia tenggelam.
Rusia telah menghentikan aliran gas di sepanjang pipa Nord Stream 1 ke Jerman tanpa batas waktu, pada awalnya menyalahkan kebocoran minyak di stasiun kompresor tetapi pada Senin (5/9/2022) menghubungkan penghentian dengan sanksi yang diberlakukan oleh barat.
Wakil Kepala Eksekutif Gazprom Vitaly Markelov mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa pipa tidak akan melanjutkan pengiriman sampai Siemens Energy memperbaiki peralatan yang rusak.
Sterling terakhir naik 0,54 persen pada 1,1585 dolar, setelah meluncur ke level terendah 2,5 tahun di 1,1444 dolar pada i Senin (5/9/2022). Liz Truss adalah perdana menteri baru Inggris setelah memenangkan pemungutan suara pada Senin (5/9/2022) dan janjinya pemotongan pajak menambah ketidakpastian keuangan pemerintah.
"Pilihan eksistensial sekarang perlu dibuat, karena mungkin tidak ada cukup energi untuk memasok," kata Ahli Strategi Global Rabobank, Michael Every.
Baca juga: Dolar hentikan reli di sesi Asia, namun masih dalam posisi kokoh
"Pilihannya jelas tidak menggugah selera."
Sementara itu, Aussie sedikit berubah setelah bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan terakhir naik 0,05 persen pada 0,6801 dolar AS. Kiwi juga sebagian besar datar di 0,6096 dolar AS.
Dewan RBA mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut yang akan datang tetapi mencatat bahwa itu tidak pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.
"Secara umum, reaksi mata uang terhadap kenaikan suku bunga di luar AS dalam beberapa bulan terakhir, bahkan jika melebihi ekspektasi, tampaknya tidak lebih dari dampak sementara," kata Kepala Analis Valas National Australia Bank, Ray Attrill.
Di tempat lain di Asia, otoritas China telah berusaha untuk memperlambat depresiasi yuan baru-baru ini dan pada Senin (5/9/2022) malam dengan memotong rasio persyaratan cadangan devisa (RRR), membebaskan dolar untuk dijual bank.
Langkah tersebut hanya memiliki efek terbatas pada nilai tukar, dengan yuan terjepit di dekat level terendah dua tahun di 6,9510 dalam perdagangan luar negeri.
Indeks dolar turun 0,02 persen menjadi 109,58 setelah naik setinggi 110,27 pada Senin (5/9/2022).
Baca juga: Rupiah menguat, pasar tunggu rincian kebijakan moneter bank sentral AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022