Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) di Desa Pengaringan, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) nyaris putus akibat longsor yang terjadi pada Rabu (7/9) malam.tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini
Andrizal (41) warga Desa Pengaringan di Baturaja, Ibu Kota Kabupaten OKU, Kamis mengatakan bahwa longsor terjadi di Jembatan Pengaringan Jalinteng, Kecamatan Semidang Aji pada pukul 21.30 tadi malam.
Pergerakan tanah yang menimbulkan longsor hingga setengah badan jalan itu terjadi akibat hujan deras sejak sore hari hingga tengah malam.
"Badan Jalan Lintas penghubung OKU dengan Kabupaten Muaraenim ini terkena longsor mencapai 10 meter," kata dia.
Baca juga: Akses jalan Padang-Jambi terputus akibat longsor
Baca juga: Sebagian jalur Riau-Sumatera Barat tertutup longsoran tanah
Dampak dari bencana alam tersebut, arus lalulintas di lokasi longsor sempat macet total dengan antrean kendaraan hampir mencapai 1 kilometer.
"Antrean kendaraan tadi malam pasca longsor cukup panjang karena tidak ada jalan alternatif sehingga pengemudi harus berhati-hati saat melintas di titik longsor," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalops, Gunalfi secara terpisah mengatakan intensitas curah hujan tinggi tadi malam mengakibatkan pergerakan tanah yang menopang jembatan pengaringan hingga longsor memakan badan jalan.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kami juga sudah mengerahkan personel dan peralatan berat untuk membersihkan material longsor," jelasnya.
Untuk kondisi terkini, kata dia, jembatan masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, namun tetap harus ekstra hati-hati.
"Saat ini personel BPBD dibantu pihak kepolisian masih melakukan pengaturan jalan agar arus lalulintas tetap lancar," ujarnya.
Baca juga: Lalu lintas jalan Aceh-Sumatera Utara lumpuh akibat longsor
Dampak dari bencana alam tersebut, arus lalulintas di lokasi longsor sempat macet total dengan antrean kendaraan hampir mencapai 1 kilometer.
"Antrean kendaraan tadi malam pasca longsor cukup panjang karena tidak ada jalan alternatif sehingga pengemudi harus berhati-hati saat melintas di titik longsor," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalops, Gunalfi secara terpisah mengatakan intensitas curah hujan tinggi tadi malam mengakibatkan pergerakan tanah yang menopang jembatan pengaringan hingga longsor memakan badan jalan.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kami juga sudah mengerahkan personel dan peralatan berat untuk membersihkan material longsor," jelasnya.
Untuk kondisi terkini, kata dia, jembatan masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, namun tetap harus ekstra hati-hati.
"Saat ini personel BPBD dibantu pihak kepolisian masih melakukan pengaturan jalan agar arus lalulintas tetap lancar," ujarnya.
Baca juga: Lalu lintas jalan Aceh-Sumatera Utara lumpuh akibat longsor
Baca juga: Jalan Sumbar-Bengkulu tertimbun longsor
Baca juga: Longsor putus poros Mamasa-Mamuju
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022