Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA), sebagai organisasi yang berafiliasi dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dapat mendorong kolaborasi dalam pengembangan ekonomi syariah di tingkat dunia.Kami memiliki keyakinan dapat mengembangkan ketiga negara ini dan negara-negara lainnya
“Kami minta ICCIA mengambil peran lebih besar dalam rangka mendorong kolaborasi, menyinergikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di negara-negara OKI,” kata dia saat menerima Sekretaris Jenderal ICCIA Yousef Hasan Khalawi di Jakarta, Kamis (8/9), sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta Jumat dini hari.
Dalam pertemuan berdurasi sekitar 40 menit tersebut, ia menjelaskan berbagai langkah Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah yang dikoordinasikan oleh Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah membangun kawasan-kawasan industri halal yang dibuka seluas-luasnya bagi investor dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.
“Kami berharap investor-investor dari berbagai negara Islam, mungkin diinisiasi ICCIA, untuk berinvestasi, terutama di kawasan-kawasan industri halal yang kami bangun,” ujarnya.
Ia menyambut baik gagasan ICCIA untuk mendirikan pusat-pusat bisnis dan investasi di negara-negara berpenduduk Muslim besar.
Baca juga: Wapres optimistis Indonesia jadi produsen halal terbesar tahun 2024
Menurutnya, hak tersebut perlu didukung dengan standardisasi sertifikasi halal guna memudahkan proses ekspor dan impor produk-produk halal.
“Kami juga mengharapkan nantinya supaya ekspor-impor produk-produk halal tidak terkendala, supaya ada standarisasi sertifikat halalnya. Sehingga tidak menjadi kendala, supaya diinisiasi bahwa saling mengakui sertifikat,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres Ma'ruf Amin meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sebagai mitra penting ICCIA, mengambil peran strategis dalam forum-forum internasional yang digagas organisasi itu agar Indonesia mampu menjadi pemimpin bukan sekadar partisipan.
“Sehingga Indonesia siap, jangan hanya untuk berpartisipasi, siap juga untuk diserahi pimpinan. Saya kira Indonesia juga siap untuk mengambil peran besar,” jelasnya.
Baca juga: KNEKS kukuhkan manajemen eksekutif KDEKS Sumsel
Sekretaris Jenderal ICCIA Yousef Hasan Khalawi mengatakan Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar dan memiliki potensi yang luar biasa besar untuk mengembangkan ekonomi Islam serta menjadi pemain internasional.
Salah satu ide besar ICCIA, katanya, mengembangkan 10 hub sektor bisnis di seluruh dunia Muslim, termasuk Indonesia, yang masing-masing memiliki kekhasan produk.
“Potensi bagi negara-negara Muslim besar, seperti Indonesia, Turki, Nigeria, adalah tidak terbatas. Kami memiliki keyakinan dapat mengembangkan ketiga negara ini dan negara-negara lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Wapres terima pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Yogyakarta
Baca juga: Gubernur Kepri dan Riau usulkan Wapres RI jadi bapak ekonomi syariah
Baca juga: BI: Keterbatasan akses pembiayaan jadi tantangan ekonomi syariah RI
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022