Pada pukul 07.21 GMT rubel melemah 0,4 persen terhadap dolar pada 60,46 dan terhadap euro telah kehilangan 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 61,21.
Analis Promsvyazbank mengatakan rubel dapat menguji angka 60 terhadap greenback minggu ini, tetapi volatilitas kemungkinan akan tetap tenang.
Tahun ini rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia yang didukung oleh kontrol modal darurat yang diluncurkan oleh bank sentral dalam upaya untuk menghentikan aksi jual massal setelah Rusia memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari.
Investor menantikan angka inflasi AS, yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT, dan keputusan suku bunga utama pada Jumat (16/9/2022), dengan mayoritas analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Bank Sentral Rusia akan memangkas 50 basis poin menjadi 7,5 persen.
Baca juga: Rubel tergelincir saat Putin berpidato di Forum Ekonomi Timur Rusia
Rusia yang pada Februari menangguhkan lelang mingguan Obligasi Pemerintah OFZ yang digunakannya untuk menutup lubang anggaran, akan kembali ke pasar utang pada Rabu (14/9/2022).
Bursa Moskow memperpanjang jam perdagangan mata uang dan pasar saham minggu ini dan menyambut kembali non-penduduk dari negara-negara "sahabat", mereka yang belum memberlakukan sanksi terhadap Moskow.
Kekhawatiran atas penerimaan non-penduduk untuk berdagang saham tidak berarti banyak, kata Georgy Vashchenko, Wakil Direktur Departemen Penelitian Freedom Finance Global.
"Ekspektasi cemas dari beberapa investor tentang aksi jual, yang mungkin telah diatur oleh non-penduduk, menurut pendapat kami, tidak memiliki alasan nyata," kata Vaschenko.
Sementara itu saham Rusia beragam. Indeks RTS dalam denominasi dolar tidak berubah diperdagangkan pada 1.280,6 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 2.458,1 poin.
Baca juga: Saham Asia perpanjang naik, pasar optimis inflasi telah capai puncak
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022