Pernyataan itu diumumkan Kemenkes RI melalui akun Twitter @PLindungi yang dilansir di Jakarta, hari ini.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi mengatakan gangguan sistem terjadi karena adanya perawatan rutin.
"Untuk aplikasinya masih bisa dibuka, tapi masih tidak bisa masuk ke verifikasi vaksin sampai pagi tadi," katanya.
Nadia mengatakan pemeliharaan rutin pada jaringan sistem PeduliLindungi sebenarnya telah rampung dikerjakan pada pukul 03.00 WIB hari ini, tapi tim teknik memperpanjang proses perawatan.
Baca juga: Kemenkes: PeduliLindungi akan jadi aplikasi layanan masyarakat
Baca juga: PeduliLindungi rangkul keamanan prokes lintas negara
"Dalam beberapa jam ke depan, website dan aplikasi PeduliLindungi dapat segera digunakan kembali oleh masyarakat," katanya.
Menurut Nadia Kemenkes sudah menginformasikan kepada pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pengelola bandara, dan transportasi publik terkait gangguan tersebut. Pengelola jasa dipastikan tetap memberikan pelayanan.
"Masyarakat harap dapat menunjukkan sertifikat vaksinnya yang telah diunduh atau disimpan di ponsel selama melakukan perjalanan dengan transportasi publik," katanya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera melakukan update aplikasi PeduliLindungi versi terbaru.
Salah satu pengguna aplikasi PeduliLindungi Fitri Haryanti mengatakan gangguan sistem dialami sejak Selasa (13/9) siang.
"Pas malam tadi, sudah balik normal. Sekarang bisa kebuka juga PeduliLindungi. Pas error, juga gak bisa masuk-masuk ke dalam aplikasi kemarin," katanya.
Operator memberikan notifikasi agar pengguna segera melakukan pembaruan perangkat lunak pada versi terbaru 4.5.4.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, yang tersedia untuk gawai dengan sistem operasi Android dan juga iOS, serta tersedia juga versi website.
Aplikasi itu memiliki beberapa fungsi, antara lain, memberikan peringatan kepada pengguna jika berada di area yang terdapat banyak kasus positif COVID-19, melakukan pengawasan pergerakan orang-orang yang terpapar COVID-19, mengunduh sertifikat vaksin.
Selain itu, memberikan informasi hasil tes COVID-19, menjadi sarana untuk mengakses layanan transportasi publik dan tempat publik lainnya.
Ke depannya, PeduliLindungi akan bertransformasi menjadi citizen health app yang terintegrasi dengan data rekam medis serta aplikasi-aplikasi kesehatan lainnya.
Baca juga: Penggunaan PeduliLindungi diperketat dalam Presidensi G20
Baca juga: Pemerintah manfaatkan teknologi percepat pemulihan di masa pandemi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022