Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta Pemerintah Kabupaten Serang menjadikan pusat sumber pengembangan benih kedelai produktivitas tinggi hasil ciptaan Profesor Ali varietas Dega dan Migo.
"Kami minta Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dapat kerja sama dengan Profesor Ali untuk pengembangan benih kedelai varietas tinggi itu," kata Syahrul Yasin Limpo saat panen raya kedelai di Desa Rancasanggal di kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Banten, Rabu.
Pemerintah berupaya keras untuk mewujudkan swasembada kedelai dan tidak ketergantungan dari luar negeri.
Selama ini, ketersediaan kedelai masih impor dan didatangkan dari Amerika Serikat dan Brazil.
Namun, melihat hasil panen kedelai di Kabupaten Serang menggunakan benih varietas Dega dan Migo dengan produktivitas 4-5 ton/hektare cukup tinggi.
Produktivitas hasil panen di Amerika Serikat dan Brazil sama berkisar 4-5 ton/hektare.
"Kami optimis Indonesia bisa terpenuhi ketersediaan kedelai dengan menggunakan produktivitas tinggi itu," katanya.
Sementara itu, Profesor Ali mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Serang untuk pengembangan benih kedelai varietas Dega dan Migo dalam mendukung swasembada kedelai di Tanah Air.
Kerja sama ini nantinya Kabupaten Serang menjadi spektrum pengembangan benih kedelai varietas produktivitas tinggi di Indonesia.
Pihaknya selama 15 tahun melakukan penelitian beberapa benih kedelai varietas produktivitas tinggi dengan dukungan pemerintah setempat
Saat ini, pihaknya mendapatkan dukungan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Penggunaan benih kedelai varietas Dega dan Migo cukup menggemparkan Mentan dengan produktivitas 4-5 ton/hektare, sedangkan produktivitas kedelai di berbagai daerah rata-rata 1,3 sampai 2,5 ton/hektare.
Penggunaan benih kedelai varietas produktivitas tinggi tentu dapat menguntungkan petani dengan harga kedelai cukup baik di pasaran Rp12 ribu/ kilogram dan impor Rp10 ribu.
"Kami berharap dengan kerja sama ini nantinya menjalin kerja sama dengan gubernur, bupati dan wali kota se Indonesia," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022