Jalan Tol Cibitung-Cilincing, yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, dibangun dengan kemampuan untuk menampung kendaraan bermuatan berat, kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit.Sehingga dengan demikian, dia bisa mengangkut kontainer-kontainer besar dengan muatan sumbu terberat 8-10 ton per gandarnya
Menurut Danang, hal itu tidak lepas dari fakta bahwa Tol Cibitung-Cilincing, yang merupakan bagian Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, memiliki fungsi utama sebagai penghubung kawasan logistik.
"Sebagai kawasan logistik salah satu fitur yang penting adalah kemampuan menampung volume kendaraan-kendaraan berat," kata Danang di pintu gerbang tol Gabus, Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Danang menjelaskan bahwa Tol Cibitung-Cilincing bisa menampung volume kendaraan berat golongan II-V hingga 30 persen atau lebih besar dari perkiraan nasional medio 10-15 persen.
"Sehingga dengan demikian, dia bisa mengangkut kontainer-kontainer besar dengan muatan sumbu terberat 8-10 ton per gandarnya," katanya.
Danang menegaskan bahwa truk kontainer dengan muatan besar memang menjadi konsumen penting dan utama dari Tol Cibitung-Cilincing.
Lebih lanjut diharapkan truk-truk kontainer tersebut akan bisa langsung menuju ke Pelabuhan Kalibaru ketika North Port East Access mulai dibangun dan resmi dioperasikan.
Tol Cibitung-Cilincing, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan Jalan Tol Serpong-Balaraja sebagai penanda dimulainya JORR 3, diyakini dapat mempercepat mobilitas barang.
"Utamanya barang-barang yang berasal dari kawasan-kawasan industri di Bekasi bagian utara dan juga dari kawasan-kawasan logistik yang ada di Karawang, di Bekasi sehingga sangat cepat dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing ini diantarkan kepada pelabuhan yang ada di Jakarta wilayah Utara," kata Presiden.
Jalan Tol Cibitung-Cilincing mulai dibangun sejak 2017 yang menghubungkan Tol Jakarta-Cikampek di Cibitung dengan JORR 1 di Cilincing.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional demi memperlancar akses dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya, Tol Cibitung Cilincing sepanjang 34,7 km terdiri dari empat seksi yakni Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih (3,03 km), Seksi 2 Telaga Asih-Gabus (10,1 km), Seksi 3 Gabus-Tarumajaya (14,35 km) dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing (7,66 km).
Seksi 1 telah beroperasi pada 31 Juli 2021 yang lalu. Seksi 2 dan seksi 3 akan segera dioperasikan pasca-peresmian ini, sedangkan seksi 4 masih dalam tahap penyelesaian, dan ditargetkan selesai dan beroperasi pada Desember 2022.
Pembangunan jalan tol dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan total nilai investasi sekitar Rp 12,91 triliun dan biaya konstruksi Rp7,48 triliun.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Tol Cibitung-Cilincing dan Serpong-Balaraja
Baca juga: Presiden Jokowi harap tol baru percepat akses industri ke pelabuhan
Baca juga: Presiden: Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban harus kompetisi layanan
Baca juga: Tol Cibitung-Cilincing kembangkan rest area jadi transit hub
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022