"Kita berusaha semaksimal mungkin agar kita bisa segera bersihkan, (rumahnya) dapat ditinggali lagi," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat meninjau daerah yang terdampak banjir bandang di Pameungpeuk, Garut, Jumat.
Ia menuturkan bencana banjir bandang dan longsor melanda wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Cihurip, dan Cisompet akibatnya banyak rumah warga yang terdampak dan harus mengungsi ke tempat aman.
Pemkab Garut, kata dia, sudah menetapkan tanggap darurat selama tujuh hari ke depan untuk penanganan dampak bencana alam tersebut.
Baca juga: LAZISNU salurkan bantuan untuk warga terdampak banjir bandang di Garut
Baca juga: BPBD Garut: Banjir di Banjarwangi tidak menerjang rumah warga
"Ya, kita tetapkan mulai hari ini tujuh hari tanggap darurat, mudah-mudahan tujuh hari selesai," kata Helmi.
Ia menyampaikan petugas gabungan di lapangan masih terus bergerak membantu membersihkan material sisa banjir, dan juga material tanah longsor.
"Sedang dilakukan pembersihan-pembersihan, kita berharap selama dua hari ini sudah bisa dibersihkan sarana-sarana umum," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir dan longsor yang terjadi Kamis (22/9) malam itu menyebabkan fasilitas umum seperti jembatan rusak, kemudian rumah warga juga rusak terdampak longsor.
Selain itu, kata dia, bencana longsor menyebabkan satu orang warga meninggal dunia, dan ada juga warga yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Untuk Cisompet dan Cihurip itu longsor, untuk Pameungpeuk banjir, untuk longsor ada rumah yang hancur ada korban meninggal dunia," kata Helmi.*
Baca juga: Pemkab Garut bahas penyelesaian banjir dengan BBWS Cimanuk di Cirebon
Baca juga: Pemkab Garut berikan uang kerohiman dan jatah hidup korban banjir
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022