Rumah Batik Palbatu Jakarta Selatan menggelar program 1.000 kain batik untuk memulihkan kinerja perusahaan yang sempat terpuruk akibat pandemi.Tidak soal apakah ada yang beli atau tidak yang penting tetap semangat
"Kami menyiapkan program 1.000 kain batik. Artinya saya harus membuat kain sebanyak itu. Tidak soal apakah ada yang beli atau tidak yang penting tetap semangat. Saya yakin Tuhan kasih jalan," kata Pendiri Rumah Batik Palbatu, Budi Harry dalam siaran langsung di akun YouTube resmi Layanan Jakarta, Sabtu.
Harry menuturkan usaha batik Palbatu sempat terdampak mulai dari yang biasanya memproduksi kain hingga membuka kelas batik sempat tutup akibat pandemi COVID-19.
Namun di sisi lain, dirinya harus ikut berkontribusi memulihkan ekonomi sehingga usaha harus tetap bergerak.
Maka dari itu, Harry menggelar program 1.000 kain batik yang bertujuan turut memulihkan ekonomi akibat pandemi.
Harry akhirnya bisa membuktikan komitmennya bisa berhasil sampai saat ini dengan Rumah Batik Palbatu yang kembali dibuka.
"Saya bisa buktikan setelah pandemi stok kain saya sudah cukup membanyak walau belum capai seribu saya selesaikan di akhir tahun," tuturnya.
Ke depannya, Harry berharap usaha ini terus berjalan dengan mengajak anak muda untuk bergabung belajar batik.
Menurutnya, pihaknya harus berupaya memahami pola pikir anak muda di mana mereka menyukai batik yang membuat mereka terlihat hebat dan keren.
"Yang dibuat mereka tidak harus mewah dan megah. Setidaknya karya mereka sudah mulai diperhatikan," kata Harry memberi semangat.
Baca juga: Latihan membuat batik bisa sebagai terapi penderita kanker
Baca juga: Rumah Batik Palbatu edukasi proses membatik hingga cara memilih batik
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022