• Beranda
  • Berita
  • Fachruddin ajak semua pihak belajar dan renungi Tragedi Kanjuruhan

Fachruddin ajak semua pihak belajar dan renungi Tragedi Kanjuruhan

5 Oktober 2022 01:08 WIB
Fachruddin ajak semua pihak belajar dan renungi Tragedi Kanjuruhan
Warga menyalakan lilin saat doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan, di bawah tugu MTQ Square, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (4/10/22). Doa bersama untuk para korban dalam tragedi Kanjuruhan tersebut di ikuti sekitar 700 orang dari komunitas pecinta sepak bola Kendari, pengurus PSSI Sulawesi Tenggara dan personel Polresta Kendari. ANTARA FOTO/Jojon/tom. (ANTARA FOTO/JOJON)
Bek Madura United Fachruddin Aryanto mengajak semua pihak belajar dan merenungi tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, seusai pertandingan antara tuan rumah Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) lalu.

Pemain asal Klaten itu menjelaskan, semua pihak perlu mengambil pelajaran dari tragedi tersebut dengan tujuan agar hal tersebut tidak terulang kembali pada masa yang akan datang, baik di dunia sepak bola atau cabang olahraga yang lain.

Dirinya menambahkan, agar semua pihak agar tidak saling menyalahkan serta saling introspeksi diri, terlebih tragedi tersebut menjadi duka bagi seluruh dunia.

"Ayo bersama-sama mengambil hikmah dari tragedi Kanjuruhan. Tidak ada satu pun yang menginginkan tragedi itu terjadi dan tiada yang berharap terjadi lagi. Jadi semua harus belajar agar tidak terulang kembali, sekaligus saling merenungi. Bukan hanya pemain suporter, penyelenggara, pengamanan, tapi semuanya," ungkap Fachruddin.

Baca juga: Ribuan suporter sepak bola se-Pulau Jawa sepakat damai di Yogyakarta

Senada dengan Fachruddin, gelandang senior Madura United Slamet Nurcahyo mengatakan jika tragedi itu bisa membuat trauma banyak pihak dan dirinya berharap tidak ada oknum-oknum yang memperkeruh situasi ini.

"Harapan saya, tiada yang membuat keruh. Walaupun sejauh ini pemerintah dan semua pihak sudah gerak cepat. Kami semua harus dukung upaya tersebut. Karena, kita semua sedang berduka dan belajar dari tragedi itu," terang Slamet.

Akibat kejadian tersebut, PT LIB serta PSSI memilih untuk melakukan penundaan kompetisi Liga 1 Indonesia hingga dua pekan ke depan. Selain itu, penundaan ini akan ditangguhkan ketika sudah adanya perbaikan di sisi penyelenggaraan kompetisi.

Berdasarkan data terakhir, menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sedikitnya 125 orang. Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka pada peristiwa itu.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan; dari "musuh berbuyutan" ke "seduluran selawase"
Baca juga: UEFA: Seluruh kompetisi Eropa akan dimulai dengan mengheningkan cipta

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022