Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Rabu, para pengungsi tersebar di 29 tempat pengungsian di wilayah Aceh Utara.
"Kemungkinan jumlah pengungsi terus bertambah mengingat banjir terus meluas," katanya.
Menurut data BPBD, banjir melanda empat desa di Kecamatan Tanah Luas, tujuh desa di Kecamatan Samudera, 22 desa di Kecamatan Matang Kuli, lima desa di Kecamatan Pirak Timu, sembilan desa di Kecamatan Lhoksukon, dan satu desa di Kecamatan Cot Girek. Banjir juga terjadi di Kecamatan Nisam.
"Air sudah merendam badan jalan dan longsor terjadi di Desa Binje. Ketinggian air saat ini sudah mencapai satu setengah meter," kata Mulyadi mengenai banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Nisam.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan SAR memantau wilayah terdampak banjir, mengevakuasi warga yang permukimannya kebanjiran, serta membantu penanganan dampak banjir.
Mulyadi mengemukakan bahwa banjir terjadi karena air Krueng (Sungai) Keureuto dan Krueng Pirak meluap saat hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah.
Dia mengimbau warga yang tinggal di daerah aliran Krueng Keureto dan Krueng Pirak waspada karena intensitas hujan di wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah masih tinggi.
"Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik," katanya.
Baca juga:
BPBA: Banjir rendam 13 desa di wilayah Aceh Utara
BPBD: Dua jembatan di Aceh Utara putus akibat banjir
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022