"Kami mohon doanya semoga TNI ke depan semakin dekat dengan rakyat, semakin dicintai rakyat bahkan TNI lebih mencintai rakyatnya," kata Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat.
Ia sengaja berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. Selain silaturahmi, ia ingin ziarah ke makam Presiden ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid yang makamnya berada di area pesantren.
"Hari ini saya ziarah ke makam Presiden RI ke-4, yaitu K.H. Abdurrahman Wahid dan alhamdulillah saya juga ziarah ke makam Presiden pertama, Ir Soekarno, kaitannya dengan HUT ke-77 TNI," kata dia.
Dirinya juga mengaku sudah lama ingin ziarah ke makam mantan Presiden Republik Indonesia dan saat ini sudah terlaksana. Ia bersyukur ada kesempatan untuk ziarah.
"Ini merupakan cita-cita saya juga dari dulu ingin nyekar (ziarah) ke beliau dan alhamdulillah pada kesempatan berbahagia ini saya berkesempatan untuk hadir sekaligus bisa tatap muka dengan para santri di sini," kata Jenderal Dudung.
Jenderal Dudung datang dengan rombongan ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jumat siang. Ia datang dan langsung diterima oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, K.H. Abdul Hakim Mahfudz.
Pengasuh yang akrab disapa Gus Kikin ini menerima Jenderal Dudung dan rombongan di ndalem kasepuhan Pesantren Tebuireng, Jombang, kemudian dilanjutkan dengan ziarah di makam Gus Dur, sapaan akrab K.H. Abdurrahman Wahid.
Di lokasi makam keluarga yang berada di area Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang itu, selain makam Gus Dur, juga ada makam ayahnya yang juga tokoh nasional K.H. Wahid Hasyim, kemudian kakeknya yang merupakan tokoh pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Asy'ari.
Ada juga makam adik Gus Dur, yang juga pengasuh PP Tebuireng, Jombang, K.H. Sholahudin Wahid, kemudian adik Gus Dur, yang juga tokoh politik Lily Wahid dan sejumlah keluarga lainnya yang telah meninggal dunia.
Setelah ziarah, rombongan kemudian Shalat Jumat bersama, kemudian pamitan dan melanjutkan perjalanan.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022