Direktur Operasi OneMed Leonard Hartanto mengatakan, OneMed akan menjelajahi peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi.
"OneMed terus mencari peluang-peluang baru dalam pasar industri alat kesehatan di Indonesia yang sangat beragam. Tentu saja strategi itu juga mempertimbangkan sejumlah kriteria, seperti teknologi yang digunakan, paten & tingkat keahlian, kemitraan & aliansi serta peluang akuisisi. Pertengahan November ini kami akan ikut serta pameran alat kesehatan di Jerman untuk menggali peluang-peluang baru," ujar Leonard dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Leonard menyampaikan, sejalan dengan mencari kemitraan strategis, perseroan juga berupaya untuk membuat kontrak lisensi dengan pemegang paten alat kesehatan yang dapat dapat memungkinkan untuk melakukan produksi produk tersebut di Indonesia.
"Meski demikian, kami juga tetap membangun kemampuan internal kami melalui perekrutan tenaga profesional dan berpengalaman untuk mengembangkan dan meningkatkan produk Perseroan sendiri, termasuk produk perawatan luka, jarum suntik dan jarum serta tabung pengumpul darah atau blood collection tube," kata Leonard.
Dengan Industri peralatan medis yang sangat terfragmentasi dan beragam di Indonesia, lanjut Leonard, terbuka peluang yang besar untuk melakukan konsolidasi bisnis.
Untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar alat kesehatan di masa mendatang, OneMed memiliki tiga strategi bisnis utama. Pertama, perseroan memperkuat kapasitas produksi untuk kategori bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi.
Selanjutnya, OneMed menambah jaringan distribusi dan memperkuat saluran daring dan juga mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan pendapatan dan profitabilitas, termasuk melakukan merger dan akuisisi strategis dengan fokus pada perusahaan yang memiliki teknologi atau kemampuan produksi dalam kategori-kategori produk yang berdekatan.
Selain mengincar kemitraan di tingkat global, OneMed juga membangun kemitraan di tingkat nasional yang difokuskan untuk mengembangkan jalur distribusi dan memperkuat saluran saluran digital.
Direktur Pemasaran OneMed Louis Hartanto menjelaskan ada dua strategi yang digunakan oleh perseroan, yaitu strategi inti dan strategi digital. Melalui strategi inti, OneMed akan terus menambah fasilitas penyimpanan dan pusat distribusi serta gerai-gerai penjualan.
"Dalam 5 tahun ke depan, kami berencana membuka 25 gerai baru dan 15 gudang penyimpanan serta 1 pusat distribusi nasional. Lokasinya ada di wilayah-wilayah utama, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," ujar Louis.
Per 31 Maret 2022 perseroan memiliki satu pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik, Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.
Rangkaian penawaran umum perdana saham OneMed terus bergulir. OneMed telah telah merampungkan proses bookbuilding atau penawaran awal yang berlangsung pada 6 Oktober 2022 hingga 19 Oktober 2022 dengan menghimpun minat dari calon investor.
Dalam penawaran umum perdana saham, OneMed menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai joint global coordinators, bookrunners dan joint lead underwriters, serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan.
OneMed akan melepas saham kepada publik sebanyak-banyaknya 4,06 miliar saham baru atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan menawarkan harga IPO di kisaran Rp204 hingga Rp310 per saham sehingga berpotensi meraup dana segar mencapai Rp828 miliar hingga Rp1,26 triliun.
Baca juga: Siap IPO, Techno9 Indonesia targetkan pertumbuhan dua digit pada 2023
Baca juga: Blibli: Pasar industri barang konsumsi 436 miliar dolar AS di 2025
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022