Dalam pernyataannya, Pusat Koordinasi Gabungan (JCC), yang berbasis di Istanbul dan bertugas mengawasi pengiriman biji-bijian, mengatakan bahwa perwakilan dari PBB, Ukraina, dan Turki juga setuju untuk memeriksa 40 kapal keluar pada Senin.
Rusia telah diberi tahu mengenai perkembangan tersebut, kata JCC.
Saat ini, ada 97 kapal bermuatan dan 15 kapal masuk yang terdaftar untuk diinspeksi oleh JCC di sekitar Istanbul, serta 89 kapal tambahan yang telah mendaftar untuk bergabung dengan inisiatif tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar terus bernegosiasi dan berkoordinasi dengan mitra-mitranya untuk kelanjutan ekspor biji-bijian di Laut Hitam.
Pada Sabtu (29/10), Rusia mengumumkan penangguhan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor gandum Ukraina, menyusul serangan terhadap Armada Laut Hitam.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, PBB, dan Turki di Istanbul pada 22 Juli 2022 untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.
Ekspor dari pelabuhan-pelabuhan tersebut sempat terhenti sementara akibat perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak Februari lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Usai batalkan perjanjian pangan, Rusia hujani Ukraina dengan rudal
Baca juga: Harga gandum naik 5,5 persen, Rusia mundur dari perjanjian Laut Hitam
Baca juga: Rusia: Cuma 3 persen ekspor pangan dari Ukraina diterima negara miskin
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022