• Beranda
  • Berita
  • Dokter: Anak di atas lima tahun harus vaksin HPV cegah kanker serviks

Dokter: Anak di atas lima tahun harus vaksin HPV cegah kanker serviks

1 November 2022 22:21 WIB
Dokter: Anak di atas lima tahun harus vaksin HPV cegah kanker serviks
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww)
Dokter spesialis anak dr. Annisa Nur Aini Sp.A mengatakan anak usia di atas lima tahun harus divaksin Human Papillomavirus (HPV) untuk mencegah terjadinya kanker serviks di kemudian hari.

"Anak perempuan yang usia sembilan sampai 14 tahun jangan lupa untuk melakukan vaksinasi HPV atau Human Papillomavirus karena satu-satunya kanker yang bisa dicegah melalui vaksinasi yaitu kanker serviks. Jadi harus dilengkapi vaksinasinya," ucapnya dalam diskusi "Serba-serbi Menjaga Kesehatan Reproduksi Si Kecil" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Selain vaksin HPV, kata dia, menjaga kesehatan reproduksi sejak dini sangat penting diajarkan pada anak laki-laki maupun perempuan karena berhubungan juga dengan organ intimnya sampai dewasa nanti.

Baca juga: Satu dosis vaksin HPV beri perlindungan kuat terhadap kanker serviks

"Kesehatan reproduksi itu luas sekali meliputi empat faktor yang besar yaitu organ itu sendiri atau secara fisik dan biologis, kemudian secara fungsinya, secara sosial emosional karena berhubungan dengan masa peralihan remaja menjadi dewasa, dan pada fungsi sosialnya," ucap Annisa.

Annisa mengatakan menjaga kebersihan area genital sangat penting untuk mencegah infeksi, dan ini bisa diajarkan ketika anak sudah mulai belajar berkemih di toilet atau toilet training.
 
"Kalau anak perempuan usahakan daerah vagina dan sekelilingnya harus bersih, arah membersihkannya harus benar dari depan ke belakang jangan terbalik. Bagaimana cara pipis yang benar dari awal toilet training sudah mulai diberitahukan," ucapnya.
 
Menurut dia, yang harus diperhatikan orang tua adalah mulai mengajarkan kepada anak jika ada perbedaan toilet laki-laki dan perempuan dengan pendampingan kedua orang tua, sehingga anak tahu ada area-area privasi pada tubuhnya yang hanya boleh disentuh diri sendiri.

Baca juga: HOGI: Vaksin HPV bisa cegah lebih dari satu risiko kanker
 
"Laki-laki ke toiletnya sama papanya, anak perempuan toiletnya sama mamanya. Baru nanti kemudian diajarkan lebih besar bahwa laki-laki dan perempuan gender yang berbeda," ucapnya.
 
Ia mengatakan, sama seperti organ tubuh lainnya, organ reproduksi juga perlu dijaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan bernutrisi yang seimbang dan bervariasi.
 
"Pastinya untuk menjaga organ tubuh kita salah satunya organ reproduksi, makanannya harus bervariasi dan seimbang. Kalau anak nol sampai dua tahun harus terpenuhi karbohidrat, protein hewan, dan lemak," ucap dokter yang juga praktik di RSIA SamMarie Basra ini.
 
Menurut dia, nutrisi tidak hanya didapat dari makronutrien yang terdiri atas karbohidrat dan protein hewani, namun vitamin dan mineral seperti zinc, magnesium, zat besi sangat penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

Baca juga: BKKBN upayakan vaksin HPV jadi bagian skrining wajib pranikah
 
"Kebutuhannya disesuaikan dengan usia masing-masing anak. Yang penting bervariasi dan seimbang," katanya.

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022