"Kehadiran Jalan Tol Cisumdawu nantinya dapat memberikan peran penting sebagai konektivitas pendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan membuka banyak peluang usaha baru di wilayah Jawa Barat khususnya di wilayah Cileunyi - Sumedang - Dawuan dan sekitarnya," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Danang mengatakan, Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3 telah dilaksanakan Uji Laik Fungsi (ULF) dalam rangka memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan fasilitas perlengkapan jalan yang ada di ruas Jalan Tol dapat terpenuhi dengan baik serta sesuai ketentuan dan kriteria yang berlaku, terutama aspek keselamatan lalu lintas.
Pelaksanaan ULF telah dilakukan pada pada Selasa (1/11) dan Rabu (2/11) terdiri dari Seksi 2 (Pamulihan - Sumedang) sepanjang 17,05 Km dan Seksi 3 (Sumedang - Cimalaka) sepanjang 4,05 Km oleh tim evaluasi yang terdiri dari unsur Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia.
Kepala Sub Direktorat Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Agung Hari Prabowo juga mengatakan Dalam kegiatan ULF ini semua bagian-bagian jalan mulai dari perkerasan, struktur jembatan/flyover/underpass, termasuk fasilitas perlengkapan jalan yaitu PJU, rambu-rambu dan marka serta Gerbang Tol dan fasilitasnya itu dicek semua sesuai ketentuan dan kriteria teknis yang berlaku. Dari hasil catatan atau rekomendasi Tim ULF akan dilakukan perbaikan di lapangan sebagai persyaratan sebelum difungsikan atau dioperasikannya Jalan Tol Cisumdawu.
PT. CKJT selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan melakukan sosialisasi fungsional atau operasional Jalan Tol Cisumdawu kepada pengguna jalan. Diharapkan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3 sudah dioperasikan untuk mendukung Jalur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Kegiatan ULF terbagi menjadi tiga Sub Tim yaitu Sub Tim Pertama terdiri dari Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Keselamatan dan Keamanan Jalan dan Jembatan) bertugas melakukan pemeriksaan terkait dengan bidang keselamatan dan manajemen lalu lintas. Sub Tim Kedua terdiri dari Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Pembangunan Jalan Bebas Hambatan), BPJT (Bidang Teknik) dan BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat bertugas melakukan pemeriksaan terkait sarana jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap.
Selanjutnya Sub Tim Ketiga terdiri dari Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Hambatan, Sub Direktorat Pengadaan Tanah serta Bagian Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan Bencana) dan BPJT (Bidang Operasi dan Pemeliharaan) bertugas melakukan pemeriksaan terkait dengan bidang operasi dan administrasi.
Baca juga: Tol Cisumdawu Seksi 1-4 diupayakan operasional mulai Desember 2022
Baca juga: Pembangunan Seksi 4B dan 5A Tol Cisumdawu ditargetkan selesai Desember
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022