Kegiatan nobar Piala Dunia kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar kafe yang terletak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali itu, setelah Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia.
"Setelah edisi sebelumnya di Rusia, pada perhelatan di Qatar tahun ini, Bali United Cafe kembali menayangkan pertandingan Piala Dunia 2022 secara resmi," kata Manajer Bali United Cafe Henni Purnandari, melalui laman resmi klub, Minggu.
Jadi, kata dia, bagi yang ingin merasakan euforia Piala Dunia 2022 bersama teman, komunitas, keluarga, saudara, hingga pasangan dapat langsung menyaksikannya di Bali United Cafe.
Baca juga: Mengenal Stadion Al Bayt, panggung pembukaan Piala Dunia 2022
Ia mengatakan Bali United Cafe telah memegang lisensi dari Indonesia Entertainment Group (IEG) selaku pemegang lisensi hak siar Piala Dunia di Indonesia sehingga pecinta sepak bola di Bali tidak perlu khawatir.
Lebih lanjut, kata Henni, Bali United Cafe memiliki fasilitas komplit untuk memanjakan penonton, mulai dari layar LED raksasa, sound system mumpuni, hingga kapasitas cafe sebanyak 350 orang membuat acara nonton bersama Semeton terasa seperti menyaksikan langsung di Qatar.
"Kami berharap mampu menjadi rumah bagi Semeton yang ingin nonton bersama dan merasakan euforia Piala Dunia 2022. Sesuai dengan tagline kami yaitu 'House of Sports'," sambung Henni.
Baca juga: Timnas Prancis tidak akan panggil pemain lain untuk gantikan Benzema
Selain itu, Henni mengatakan jika pihaknya juga menyediakan beragam promo dan hiburan menarik untuk mengisi nobar Piala Dunia, hingga Grand Final turnamen PS 4 bertajuk "FIFALAVIDA".
Ajang Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar segera dibuka secara resmi pada Minggu, pukul 17.40 waktu setempat atau pukul 21.40 WIB dengan gelaran "opening ceremony" di Stadion Al Bayt, di Al Khor, Qatar.
Setelah upacara pembukaan Piala Dunia, stadion berkapasitas 60 ribu penonton itu juga akan menjadi tempat pertandingan perdana fase Grup A yang mempertemukan tuan rumah, Timnas Qatar dengan Timnas Ekuador.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022