Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan per Senin, bahwa laju suntikan dosis ketiga atau vaksin penguat pertama sudah diberikan pada 28,58 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, yakni sebanyak 234.666.020 orang.seluruh lansia itu harus booster pertama dulu
Siaran pers Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Senin, menunjukkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 23.563 orang sehingga telah mencapai 67.088.130 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 11.137 orang sehingga mencapai 174.303.598 orang atau setara 74,27 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 5.564 orang sehingga mencapai 203.735.609 orang atau setara 86,81 persen dari total sasaran.
Baca juga: Kemenkes: Percepatan booster lansia tergantung komunikasi keluarga
Baca juga: Reisa: Vaksinasi booster kedua lansia ikhtiar akhiri pandemi COVID-19
Sementara untuk penerima dosis keempat atau vaksin penguat kedua tercatat bertambah 2.690 orang sehingga mencapai 923.328 orang.
Pada Senin, Satgas mencatat ada penambahan 2.234 kasus COVID-19 di Indonesia, 5.033 pasien sembuh, serta 48 pasien meninggal akibat COVID-19.
Secara nasional, jumlah kasus aktif turun sebanyak 2.847 kasus menjadi 48.140 kasus aktif.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 57.758 spesimen dengan positivity rate sebesar 8,9 persen.
Baca juga: Dinkes Yogyakarta layani vaksinasi booster kedua lansia di puskesmas
Sementara untuk penerima dosis keempat atau vaksin penguat kedua tercatat bertambah 2.690 orang sehingga mencapai 923.328 orang.
Pada Senin, Satgas mencatat ada penambahan 2.234 kasus COVID-19 di Indonesia, 5.033 pasien sembuh, serta 48 pasien meninggal akibat COVID-19.
Secara nasional, jumlah kasus aktif turun sebanyak 2.847 kasus menjadi 48.140 kasus aktif.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 57.758 spesimen dengan positivity rate sebesar 8,9 persen.
Baca juga: Dinkes Yogyakarta layani vaksinasi booster kedua lansia di puskesmas
Baca juga: Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 67,06 juta penduduk RI
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menuturkan bahwa capaian booster pertama maupun booster kedua bagi lansia sampai saat ini masih rendah.
Padahal seharusnya, sejak Presiden RI Joko Widodo disuntik secara langsung pada Kamis (24/11) dapat dijadikan sebagai momentum mendongkrak capaian booster pada lansia.
"Seluruh lansia itu harus booster pertama dulu, baru kedua, karena memang mereka ini adalah orang yang rentan yang tentu saja memerlukan perhatian kita bersama untuk kita lindungi," kata Mohammad Syahril.
Mohammad Syahril mengingatkan bahwa saat ini kondisi di rumah sakit banyak dipenuhi oleh orang-orang yang belum divaksinasi. Bahkan jumlah pasien yang mengisi tempat tidur dengan kondisi belum booster mencapai sekitar 70 persen.
"Bagi mereka yang tidak divaksinasi, ya, risiko masuk rumah sakit lebih tinggi, yang kedua yang meninggal dari mereka yang dirawat itu juga sekitar 70 persen belum divaksinasi dan juga belum dibooster. Data dari penelitian kita itu ada 60 persen yang dirawat berusia lanjut," ujar Syahril.
Dengan demikian, pihaknya berharap semua keluarga dapat segera memberikan proteksi kepada para lansia melalui vaksinasi.
Baca juga: Pakar: Percepat booster karena kasus kematian jadi proporsional
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menuturkan bahwa capaian booster pertama maupun booster kedua bagi lansia sampai saat ini masih rendah.
Padahal seharusnya, sejak Presiden RI Joko Widodo disuntik secara langsung pada Kamis (24/11) dapat dijadikan sebagai momentum mendongkrak capaian booster pada lansia.
"Seluruh lansia itu harus booster pertama dulu, baru kedua, karena memang mereka ini adalah orang yang rentan yang tentu saja memerlukan perhatian kita bersama untuk kita lindungi," kata Mohammad Syahril.
Mohammad Syahril mengingatkan bahwa saat ini kondisi di rumah sakit banyak dipenuhi oleh orang-orang yang belum divaksinasi. Bahkan jumlah pasien yang mengisi tempat tidur dengan kondisi belum booster mencapai sekitar 70 persen.
"Bagi mereka yang tidak divaksinasi, ya, risiko masuk rumah sakit lebih tinggi, yang kedua yang meninggal dari mereka yang dirawat itu juga sekitar 70 persen belum divaksinasi dan juga belum dibooster. Data dari penelitian kita itu ada 60 persen yang dirawat berusia lanjut," ujar Syahril.
Dengan demikian, pihaknya berharap semua keluarga dapat segera memberikan proteksi kepada para lansia melalui vaksinasi.
Baca juga: Pakar: Percepat booster karena kasus kematian jadi proporsional
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022