Doll menjelaskan selain kurang fokus, anak asuhnya terlalu banyak membuang peluang untuk unggul, termasuk gagalnya eksekusi penalti Hanno Behrens di babak pertama.
Pelatih asal Jerman itu menambahkan para pemain Persija Jakarta kurang efektif dalam mempertahankan keunggulan seperti mencetak gol tambahan atau mengulur waktu dengan menguasai bola pada menit-menit akhir.
Baca juga: Doll sebut Persija butuh proses untuk kembali ke jalur kemenangan
"Kalau misalnya kita bisa memanfaatkan beberapa peluang menjadi gol kita bisa menyudahi pertandingan lebih awal. Terlepas itu, pemain sudah bermain maksimal, hanya di menit akhir pemain harusnya bisa lebih pintar," ujar Doll.
"Mungkin saja bisa dilihat dalam pertandingan melawan PSIS, itu tim lawan mengulur waktu selama mungkin, seperti terjatuh atau sebagainya. Seharusnya Persija bisa mengulur waktu lebih lama dengan menguasai bola dan juga memanfaatkan peluang," pungkasnya.
Pada pertandingan ini Persija sebenarnya mampu unggul lebih dulu pada menit ke-48 melalui gol yang dicetak oleh pemain muda Alfriyanto Nico.
Selain itu, Macan Kemayoran sebenarnya memiliki tiga peluang lain yang berpotensi menjadi gol lewat aksi Riko Simanjuntak, penalti Hanno Behrens, dan Taufik Hidayat. Tapi, hanya satu gol yang mampu dikreasi hingga laga berakhir.
Pada waktu tambahan babak kedua, kemenangan depan Persija harus sirna setelah penyerang asal Brazil Persebaya Silvio Junior mampu membobol gawang Andritany Ardhyasa.
Hasil imbang ini tetap membuat Persija Jakarta tetap tertahan di posisi ke-5 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan raihan 26 poin dari 14 pertandingan.
Baca juga: Doll minta pemain Persija minimalisir kesalahan ketika jumpa Persebaya
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022