GalaxySpace menyampaikan bahwa desain itu memungkinkan puluhan satelit ditumpuk dalam satu susunan seperti tablet komputer pribadi dan diluncurkan bersamaan menggunakan satu roket. Hal tersebut dapat meningkatkan secara signifikan efisiensi penggunaan sebuah roket dan mempersingkat waktu pembangunan konstelasi.
Satelit internet akan menyediakan koneksi pita lebar (broadband) yang ekstensif melalui teknologi komunikasi satelit. Ini memungkinkan satelit di luar angkasa memainkan peran sebagai stasiun pemancar (base station) di darat untuk koneksi jaringan terestrial.
Dalam konteks ini, setiap satelit menjadi stasiun pemancar darat yang mobile di luar angkasa. Ini dapat menyediakan layanan akses internet dengan bandwidth yang tinggi, fleksibel, dan nyaman bagi pengguna di seluruh dunia.
Selain itu, setiap satelit stackable dapat mengangkut sayap surya (solar wing), yang memiliki ukuran kecil, bobot ringan, dan modularisasi, untuk membantu menghemat massa dan biaya peluncuran, papar perusahaan itu kepada Xinhua.
Produsen satelit yang berbasis di Beijing itu mulai beroperasi pada April 2018. Perusahaan tersebut bertujuan membangun konstelasi satelit pita lebar yang ditempatkan di orbit rendah Bumi dan menciptakan jaringan komunikasi 5G global.
Pada 5 Maret 2022, GalaxySpace meluncurkan enam satelit komunikasi pita lebar dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, yang memverifikasi teknologi jaringan dan kemampuan layanan konstelasi internet tersebut.
Jika pembangunannya berjalan lancar, satelit-satelit stackable milik perusahaan tersebut diperkirakan akan diluncurkan pada awal tahun depan, kata Chang Ming, chief commander proyek satelit itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022