Teco, sapaan akrab pelatih asal Brazil itu memang lebih senang merasakan dukungan langsung dari para fans di stadion, tetapi harus ada jaminan lebih mengenai keselamatan dan nyawa mereka.
"Suporter juga butuh hiburan dan menikmati pertandingan, tetapi stadion harus lebih aman untuk suporter," kata Teco, melalui laman resmi klub, Jumat.
Selepas terhenti lama akibat Tragedi Kanjuruhan pada awal Oktober lalu, BRI Liga 1 baru kembali berputar pada Desember 2022 dengan terpusat di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akibat dari sistem "bubble" itu, jadwal pertandingan pun menjadi lebih melelahkan karena setiap tim harus melakoni enam laga dengan jeda istirahat yang singkat, yakni dua sampai tiga hari saja.
Selain itu, penonton dilarang untuk datang di stadion mendukung perjuangan klub favoritnya secara langsung.
Baca juga: PSSI pastikan suporter belum bisa dukung langsung timnya di stadion
Dengan berakhirnya putaran pertama ini, pelatih pengoleksi tiga tropi juara Liga 1 itu berharap agar pada putaran kedua nantinya akan kembali ke format kandang dan tandang.
"Sistem ini kita tahu tidak ideal bagi semua tim. Namun, kami tahu di liga ada masalah waktu itu. Sehingga lebih bagus kita semua bisa bermain meskipun bubble dan tanpa suporter daripada tidak bermain sama sekali dan hanya berlatih saja," katanya.
"Namun, semoga tahun depan sudah ada solusi untuk bermain 'home and away' dan dengan suporter," lanjut Teco.
Meskipun berharap agar segera kembali ke sistem kandang dan tandang, Teco tetap menegaskan poin penting, yakni aspek keselamatan suporter dengan evaluasi lanjutan putaran pertama Liga 1 2022/2023.
"Semoga tahun depan lebih bagus dari tahun ini. Kami pasti lebih senang ketika ada suporter di stadion, bukan tanpa suporter seperti saat ini," kata Teco.
Baca juga: LIB: Liga 1 resmi dilanjutkan mulai 5 Desember 2022
Baca juga: Polri: Penilaian risiko stadion "bubble" Liga 1 masih dalam proses
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022