Menkes Lauterbach menambahkan bahwa pemerintah Jerman sedang memantau situasi tersebut secara saksama.
Meskipun sebagian besar dunia memperhatikan kenaikan kasus COVID di China, ahli penyakit menular juga semakin khawatir mengenai Omicron XBB.1.5 yang sangat menular dan mewakili lebih dari 40 persen kasus AS, menurut data resmi minggu lalu.
"Semoga kita dapat melalui musim dingin sebelum varian tersebut dapat menyebar di antara kita," kata Lauterbach lewat Twitter, Rabu (4/1).
"Kita sedang memantau apakah, dan sejauh mana, XBB.1.5 terjadi di Jerman," lanjutnya.
Tujuh dari 10 negara bagian AS yang mengalami kenaikan jumlah infeksi dan rawat inap berada di bagian timur laut.
Kenaikan itu sejalan dengan jumlah kasus XBB yang lebih tinggi, kata Dr. Michael Osterholm, ahli penyakit menular pada Universitas Minnesota, kepada Reuters dalam wawancara baru-baru ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menkes Jerman desak langkah pencegahan COVID-19 lebih ketat
Baca juga: EU tawari China vaksin COVID-19 gratis saat infeksi melonjak
Tanggulangi COVID-19, pakar: China utamakan kesehatan warga
Pewarta: Fadhli Ruhman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023