Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo di Makassar, Sabtu, menjelaskan proses TMC dilakukan dengan menabur bubuk NaCl (garam) di sekumpulan awan dengan menggunakan pesawat TNI-AU, PK-SNM 208 yang dimulai Jumat, pada pukul 15.30 WITA sampai 17.30 WITA.
"Target penyemaian awan di wilayah Barat Daya sampai Barat Laut Sulawesi Selatan. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 7.400 feet dengan menghabiskan bahan semai NaCI 900 kg," kata Amson.
Menurut Amson, pelaksanaan TMC ini sesuai arahan Gubernur Sulsel, untuk melakukan langkah mitigasi, pencegahan dan pengurangan risiko bencana. Dengan TMC, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
Baca juga: Operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah dan Jawa Timur diperpanjang
Baca juga: Masa siaga darurat bencana, Jatim usulkan teknologi modifikasi cuaca
"Karena di bulan ini adalah puncak dari hujan, maka dilakukan upaya strategis untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi," ujarnya.
"Kami menyampaikan terima kasih atas kegiatan modifikasi cuaca yang dilakukan Tim TMC Pusat ini. Ini sesuai komitmen Bapak Gubernur Sulsel untuk melakukan berbagai langkah mitigasi dan pencegahan, sehingga potensi bencana yang berdampak kepada masyarakat bisa dihindari," lanjut Amson.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan pekerjaan kegiatan TMC dalam rangka penanganan darurat bencana banjir, abrasi, dan tanah longsor di Wilayah Provinsi Sulsel.
Kegiatan operasi TMC ini melibatkan satu unit pesawat penabur bahan semai dengan tipe Cessna Grand Caravan 208 dengan registrasi PK-SNM dengan pilot yang bertugas yaitu Capt Almer dan FO Ndaru, dikerahkan.
Pesawat ini mampu terbang dengan endurance dua jam terbang dalam satu sortinya. Selain itu, dalam satu sorti penerbangan pesawat tersebut mampu membawa bahan semai sebanyak 800 - 1.000 kg per sorti.
Sebanyak 13.000 kg bahan semai telah disiapkan selama operasi TMC ini, dan akan ditambah jika memang masih dibutuhkan. Strategi yang digunakan yaitu melakukan redistribusi curah hujan dengan ‘mencegat’ awan-awan penghujan yang akan masuk ke wilayah Sulsel dari arah Barat.
Sesuai informasi arah angin dari BMKG menunjukkan angin dominan bergerak dari barat yang membawa massa uap air yang cukup masif.*
Baca juga: BMKG: Operasi TMC berhasil cegah hujan lebat di Jabodetabek dan Jabar
Baca juga: BNPB fasilitasi operasi TMC di sejumlah wilayah jelang Tahun Baru 2023
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023