• Beranda
  • Berita
  • BSI: Perbankan harus terus tingkatkan transformasi & kemampuan digital

BSI: Perbankan harus terus tingkatkan transformasi & kemampuan digital

17 Januari 2023 14:19 WIB
BSI: Perbankan harus terus tingkatkan transformasi & kemampuan digital
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Hery Gunardi berbicara dalam Webinar “Tren Perbankan di 2023” yang dipantau di Jakarta, Selasa (17/1/2023). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Dengan tuntutan dari nasabah yang memang sudah merasa nyaman dan juga ingin bank itu melayani nasabah dengan digital channel, perbankan juga mulai harus mempersiapkan diri dan terus meng-upgrade kemampuan digital

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Hery Gunardi mengatakan industri perbankan dituntut dapat meningkatkan kemampuan mentransformasikan model bisnis ke arah digitalisasi karena tren 2023 akan terus menuju digitalisasi.

"Dengan tuntutan dari nasabah yang memang sudah merasa nyaman dan juga ingin bank itu melayani nasabah dengan digital channel, perbankan juga mulai harus mempersiapkan diri dan terus meng-upgrade kemampuan digital," kata Hery dalam Webinar Tren Perbankan di 2023 yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Inovasi perbankan melalui digitalisasi tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan aplikasi digital dan peningkatan fitur sehingga memudahkan akses nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

Fitur-fitur kanal digital tersebut tidak hanya mencakup transaksi perbankan biasa seperti pembayaran, pembelian, dan transfer, tapi juga berkaitan dengan gaya hidup masyarakat, sekaligus bisa terkoneksi dengan pihak ketiga, seperti transaksi jual beli dalam jaringan atau e-commerce dan fintech.

Baca juga: BSI raih penghargaan bank syariah terbaik

Ia mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen yang masif bertransaksi melalui platform digital. Rata-rata transaksi perbankan melalui kanal digital di atas 95 persen, dan hanya sekitar 5 persen melakukan transaksi di kantor cabang bank.

Hasil penelitian Bank Indonesia (BI) menunjukkan selama masa pandemi, ada sekitar 21 juta nasabah baru yang menggunakan kanal digital. Nasabah tersebut tidak hanya berada di kota-kota besar tapi juga di pinggiran kota. Untuk itu bank harus bisa merespons perkembangan untuk menjaring para nasabah tersebut.

Hery menuturkan bank-bank konvensional dan besar mungkin tidak menjadi bank digital sepenuhnya, tapi model bisnis perbankan bisa menjadi hybrid atau bionic banking, dengan mengalihkan sejumlah layanan perbankan ke digital.

BSI yang memiliki lebih dari 1.000 kantor cabang tetap mempertahankan cabang fisik, sekaligus mendorong dan meningkatkan sistem dan kanal digital untuk bisa memenuhi kebutuhan para nasabah dalam memudahkan mereka melakukan transaksi perbankan.

"Bank sebetulnya apa yang ingin dicapai dalam digital ini adalah menyediakan daily life application dengan memanfaatkan data analytic," ujarnya.

Baca juga: OJK sebut akan buat model asesmen ukur digitalisasi perbankan

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023