"Implementasi MLFF ini akan diuji coba dulu karena Tol Bali - Mandara memiliki jarak yang pendek," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Pertimbangan lainnya, lanjut Hedy, adalah kondisi geografis Bali yang merupakan pulau, sehingga arus lalu lintas kendaraannya lebih mudah terkontrol.
Hedy juga mengatakan, Kementerian PUPR nantinya akan melakukan evaluasi uji coba MLFF di Tol Bali - Mandara, sebelum memperluas uji coba sistem tersebut di jalan-jalan tol lainnya.
"Nanti kita evaluasi uji coba di Tol Bali tersebut apa saja masalah-masalahnya, setelah itu nanti baru kita perluas," ujarnya.
Uji coba MLFF di Jalan Tol Bali - Mandara akan dilakukan oleh Kementerian PUPR pada Bulan Maret 2023.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan uji coba MLFF dilakukan secara bertahap dengan pengguna selama masa transisi bisa langsung bertransaksi melalui sistem MLFF menggunakan aplikasi tanpa melewati palang tol.
Kendati demikian gerbang untuk transaksi nontunai konvensional tetap beroperasi.
Kementerian PUPR mulai dengan menghilangkan satu portal dulu di satu gerbang tol untuk MLFF, sementara portal gerbang lainnya tetap bisa digunakan untuk transaksi nontunai dengan kartu elektronik.
Dengan MLFF, maka sistem transaksi tol akan lebih cepat karena pengguna tidak perlu lagi berhenti untuk menempelkan kartu elektronik, sehingga dapat mengurangi antrean di gerbang tol. Selain itu, MLFF membuat biaya operasional pengumpulan tol semakin efisien.
Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi, serta memastikan saldo tersedia. Hal ini dikarenakan akan ada yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol agar tidak terjadi pelanggaran.
Baca juga: BPJT PUPR: Uji coba transisi sistem tol MLFF di Bali pada 1 Juni 2023
Baca juga: Menilik kesiapan teknologi nirsentuh pembayaran tol MLFF
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023