Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pemerintah tidak akan meninggalkan Jakarta dan tetap membangun infrastruktur di kota tersebut walaupun Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim).Ini membuktikan bahwa walaupun IKN akan pindah ke Kalimantan, Jakarta tidak ditinggalkan begitu aja
Pembangunan tiga Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM serta upaya pemerintah untuk mencegah penurunan permukaan tanah Jakarta melalui penghentian penggunaan air tanah pada tahun 2030, membuktikan pemerintah tidak akan meninggalkan Jakarta, walaupun tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
"Ini membuktikan bahwa walaupun IKN akan pindah ke Kalimantan, Jakarta tidak ditinggalkan begitu aja," ujar Basuki di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan, Jakarta akan tetap diperhatikan dari segi air bersih, transportasi, seperti akan ada lagi pembangunan MRT yang memudahkan mobilitas masyarakat Jakarta.
"Itu membuktikan bahwa Jakarta memang masih menjadi perhatian dari pemerintah untuk dibangun," kata Basuki.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Subardi mengungkapkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan era baru pembangunan Indonesia.
Perpindahan menuju IKN terus dikebut, setelah proyek strategis negara itu memiliki payung hukum melalui UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN Nusantara.
Melalui UU itu, Presiden telah membentuk Otorita IKN sebagai lembaga setingkat kementerian yang melakukan persiapan, pembangunan dan pemindahan ibu kota negara.
Pemerintah berencana menggelar upacara HUT RI tahun 2024 mendatang di IKN Nusantara. Perayaan HUT RI di IKN ini merupakan awal perpindahan ibu kota dari Jakarta menuju Kalimantan Timur.
Pemindahan IKN dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk keseimbangan pembangunan. Kehadiran IKN akan memangkas kesenjangan pembangunan antar wilayah di Indonesia.
Konsep Future Smart Forest City atau kota pintar hijau akan menjadikan IKN sebagai simbol baru Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam, ramah lingkungan, penggunaan energi hijau, dan tata kota yang modern.
Dengan perpindahan ibu kota, Indonesia akan mengikuti jejak negara modern, seperti Amerika Serikat, Rusia, Australia, Turki, dan negara-negara lainnya. Negara tersebut berhasil memindahkan ibu kota yang hingga kini memiliki ibu kota terpisah, kota pusat bisnis dan kota pusat pemerintahan. Pembagian pusat pemerintahan dan pusat bisnis telah membawa negara tersebut semakin maju.
Baca juga: Sarana Jaya-IGCN komitmen tingkatkan pembangunan keberlanjutan Jakarta
Baca juga: Ketua MPR dukung percepatan pembangunan "Giant Sea Wall Jakarta"
Baca juga: Jokowi sebut pembangunan Sodetan Kali Ciliwung selesai April
Baca juga: Pembangunan 11 kilometer tanggul pantai lanjut hingga 2025
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023