"Faktanya adalah UMKM sudah mendominasi pasar e-commerce, dan memang e-commerce itu paling cocok untuk UMKM, karena brand-brand besar sudah punya toko fisik, sehingga banyak ruang untuk bergerak di online," ujar Omar dalam cara "Gambir Trade Talk #9" di Jakarta, Senin.
Namun demikian, berdasarkan riset yang dilakukan oleh INDEF, sebagian besar UMKM yang bergerak di sektor perdagangan masih menjual produk-produk dari merek besar ataupun impor. Hanya 3,8 persen saja yang menjual produk buatan dalam negeri.
"Jadi enggak ada proses added value mengembangkan bahan dasar ke yang lebih bernilai lagi," kata Omar.
Kategori perawatan dan kecantikan memiliki nilai pasar yang tinggi namun produk UMKM masih rendah. Tingkat kesulitan dan besarnya modal dalam memasuki industri mempengaruhi tingkat penetrasi produk UMKM.
Sementara kategori pakaian wanita memiliki penetrasi produk UMKM lokal tertinggi dengan indeks penetrasi 18,9 persen.
Lebih lanjut, toko UMKM di lokapasar masih didominasi wilayah pulau Jawa. Menurut Omar, hal ini terkait dengan akses internet dan teknologi yang memadai, sedangkan pada daerah lain fasilitas tersebut belum maksimal tersedia.
"Toko-toko UMKM di e-commerce didominasi di pulau Jawa, 92,7 persen, jadi lagi-lagi Jawa sentris masih terjadi di sini karena internet harus memadai, logistik harus murah, perang harga dan lainnya, maka demikian masih berputar di sekitar Jawa," ujar Omar.
Omar menyampaikan, kebijakan berbasis data sangat diperlukan untuk melakukan analisis dan monitoring demi mencapai tujuan bersama yaitu UMKM menjadi raja di lokapasar lokal.
Kombinasi dari data yang tepat, rekomendasi & analisis dari para pakar, serta pengalaman/pengetahuan para pembuat keputusan di kementerian terkait sangat penting untuk tercapainya tujuan memajukan UMKM di Indonesia.
Menurut Omar, masih banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan agar produk UMKM bisa mendominasi lokapasar.
Baca juga: Menteri Teten sebut 86 persen bisnis UMKM bergantung internet
Baca juga: Cerita UMKM aksesori tembaga kembangkan bisnis lewat lokapasar
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023