Menurut Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti itu, salah satu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah menyikat gigi dengan benar setelah makan sahur untuk membersihkan sisa-sisa makanan sehingga mulut tidak bau.
"Kenapa mulut bau (saat puasa)? Karena, pasti ada sisa-sisa makanan yang masih tertinggal di dalam mulut kita. Sehingga, setelah sahur itu jangan lupa kita menyikat gigi," kata Erri saat bertemu media di Jakarta, Senin.
"Jadi, setelah kita buka puasa, malam sebelum tidurnya sikat gigi. Kemudian setelah sahur, sikat gigi lagi," tegasnya.
Selain itu, Erri juga mengingatkan untuk berkumur-kumur, setidaknya lima kali sehari. Hal ini bisa dilakukan setiap wudhu sebelum salat.
"Berkumur-kumur lima kali, saat (mau) salat, itu juga akan sangat membantu membersihkan sisa-sisa yang ada di dalam mulut dan mulut tetap segar," ujar Erri.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) drg Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros menambahkan, dirinya menyarankan agar lidah ikut disikat saat menyikat gigi.
Menurut dokter lulusan Universitas Airlangga (Unair) itu, menyikat lidah penting sebab sisa makanan juga dapat tersangkut di antara papila atau tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah.
"Sisa makanan itu sering kali mengumpul di situ. Pada saat itu, kadang-kadang kita merasa gigi sudah bersih, tapi kok tetap bau, ya itu karena sisa makanan di lidah," tutur dia.
"Jadi pada sikat gigi, kita bisa gunakan bulu sikat tersebut kemudian bersihkan permukaan lidah. kumur-kumur, sudah. Itu saja kuncinya kalau selama bulan puasa," pungkas Rahardyan yang menjabat sebagai dekan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember.
Baca juga: Maudy Ayunda: Senyuman penting untuk beri kesan pertama lawan bicara
Baca juga: Cara Omesh & Dian Ayu bangun kesadaran anak untuk jaga kesehatan gigi
Baca juga: Kiat agar tetap sehat dan segar jelang Lebaran
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023