• Beranda
  • Berita
  • "Bapak revolusi PC" Gordon Moore berpulang di usia 94 tahun

"Bapak revolusi PC" Gordon Moore berpulang di usia 94 tahun

25 Maret 2023 16:31 WIB
"Bapak revolusi PC" Gordon Moore berpulang di usia 94 tahun
Arsip - Proyeksi gambar salah satu pendiri Intel, Gordon Moore, terlihat di ajang International Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada, 6 Januari 2015. (REUTERS/Rick Wilking)
Gordon Moore, seorang pendiri Intel Corp dan perintis di industri semikonduktor dengan "Hukum Moore"-nya yang terkenal, berpulang pada Jumat di usia 94 tahun.

Intel dan yayasan amal keluarga Moore mengatakan bahwa dia meninggal saat bersama keluarga di rumahnya di Hawaii.

Moore ikut meluncurkan Intel pada 1968. Dia adalah satu dari tiga tokoh teknologi yang berhasil menempatkan prosesor "Intel Inside" di lebih dari 80 persen komputer pribadi (PC) di seluruh dunia.

Dalam artikel yang ditulisnya pada 1965, Moore mengatakan bahwa berkat kemajuan teknologi, jumlah transistor pada mikrocip telah meningkat sekitar dua kali lipat per tahun sejak sirkuit terintegrasi (IC) ditemukan beberapa tahun sebelumnya.

Prediksinya bahwa tren tersebut akan terus berlanjut dikenal sebagai "Hukum Moore", yang kemudian diubah menjadi dua tahun sekali.

Hukum itu mendorong Intel dan para pembuat cip saingannya fokus pada penelitian dan pengembangan yang agresif untuk memastikan aturan praktis itu menjadi kenyataan.

"Sirkuit terintegrasi akan menghasilkan keajaiban seperti komputer rumahan - atau setidaknya, terminal yang terhubung ke komputer pusat - kendali otomatis pada mobil, dan alat komunikasi portabel pribadi," tulis Moore dalam artikel itu, dua dekade sebelum revolusi PC dan lebih dari 40 tahun sebelum Apple meluncurkan iPhone.

Setelah artikel Moore itu, cip menjadi lebih efisien, lebih murah dan kemampuannya meningkat secara eksponensial.

Kemajuan itu mendorong banyak kemajuan teknologi dunia selama setengah abad berikutnya, tidak hanya melahirkan PC, tetapi juga raksasa internet dan teknologi di Lembah Silikon seperti Apple, Facebook, dan Google.

"Sungguh menyenangkan berada di tempat dan waktu yang tepat," ujar Moore dalam sebuah wawancara pada sekitar 2005.

Dia mengaku sangat beruntung bisa memasuki industri semikonduktor di masa awal pertumbuhannya.

"Dan saya memiliki kesempatan untuk berkembang, dari saat kami tak dapat membuat satu pun transistor silikon sampai kami menempatkan 1,7 miliar transistor dalam satu cip! Ini merupakan perjalanan yang fenomenal," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, pesaing Intel seperti Nvidia Corp berpendapat bahwa Hukum Moore tidak lagi berlaku karena tingkat kemajuan dalam pembuatan cip telah melambat.

Namun, terlepas dari hambatan manufaktur yang menyebabkan Intel kehilangan pangsa pasar dalam beberapa tahun terakhir, CEO saat ini Pat Gelsinger mengaku yakin Hukum Moore masih berlaku.

Morris Chang, pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC), pembuat cip terbesar di dunia, mengatakan bahwa Moore adalah teman yang hebat dan dihormati selama lebih dari enam dasawarsa.

"Dengan kepergian Gordon, hampir semua kolega saya dari masa semikonduktor generasi pertama telah tiada," kata Chang dalam pernyataan dari TSMC.

Baca juga: Canalys laporkan pengiriman PC global turun 16 persen di 2022

Pengusaha Tak Sengaja
Meski meramalkan perkembangan PC, Moore mengatakan kepada majalah Forbes bahwa dia tidak punya komputer pribadi sendiri sampai akhir 1980-an.

Pria kelahiran San Francisco itu meraih gelar PhD di bidang kimia dan fisika di Institut Teknologi California pada 1954.

Dia kemudian bekerja di Laboratorium Semikonduktor Shockley dan bertemu Robert Noyce, yang kelak menjadi salah satu pendiri Intel. Mereka keluar dari lab itu pada 1957 untuk meluncurkan Fairchild Semiconductor.

Pada 1968, Moore dan Noyce meninggalkan Fairchild untuk memulai perusahaan cip memori yang kemudian diberi nama Intel, singkatan dari Integrated Electronics.

Rekrutan pertama Intel adalah kolega mereka di Fairchild, Andy Grove, yang berhasil membawa Intel tumbuh secara eksplosif pada dekade 1980-an dan 1990-an.

Kepada Fortune, Moore menggambarkan dirinya sebagai "pengusaha tidak disengaja", yang tidak memiliki keinginan menggebu-gebu untuk merintis sebuah perusahaan, tetapi dia, Noyce, dan Grove membentuk kemitraan yang kuat.

Meskipun Noyce memiliki teori tentang cara memecahkan masalah rekayasa cip, Moore adalah orang yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengutak-atik transistor dan menyempurnakan ide-ide Noyce yang banyak dan kadang tidak jelas.

Sementara itu, Grove membantu sebagai ahli operasi dan manajemen Intel.

Bakat Moore yang menonjol menginspirasi para insinyur yang bekerja untuknya. Di bawah kepemimpinan dia dan Noyce, Intel menemukan mikroprosesor yang membuka jalan menuju revolusi PC.

Moore menjadi presiden eksekutif Intel hingga 1975, meski dia dan CEO Noyce menganggap diri mereka setara. Pada 1979-1987, Moore menjabat sebagai ketua dan CEO, dan hingga 1997 dia tetap menjadi ketua.

Majalah Forbes pada 2023 memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai 7,2 miliar dolar AS (sekitar Rp113,7 triliun).

Moore adalah seorang pemancing kawakan. Pada 2000 dia dan istrinya, Betty, mendirikan yayasan lingkungan yang melakukan berbagai proyek, seperti melindungi lembah Sungai Amazon dan aliran sungai salmon di AS, Kanada, dan Rusia.

Yayasan itu didanai dari donasi Moore sebesar 5 miliar dolar dalam bentuk saham Intel.

Dia juga menyumbangkan ratusan juta dolar kepada almamaternya, Institut Teknologi California, dan mendukung proyek pencarian makhluk cerdas di luar bumi yang dikenal sebagai SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence).

Moore menerima Medali Kebebasan, penghargaan sipil tertinggi di AS, dari Presiden George W. Bush pada 2002.

Dia dan istrinya memiliki dua orang anak.

Sumber: Reuters

Baca juga: China kembangkan kabinet penyimpanan vakum untuk cip kuantum

Baca juga: Pasar ponsel dan komputer diprediksi turun pada 2023

 

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023