Karhutla yang terjadi di wilayah hukum Polsek Tebingtinggi Barat itu terjadi pada Kamis (30/3) pagi, yang terpantau di Dashboard Lancang Kuning.
Puluhan personel gabungan yang terdiri dari Polsek Tebingtinggi Barat, TNI, BPBD, Satpol PP, masyarakat peduli api (MPA), dan dibantu warga setempat langsung turun ke lokasi memadamkan api pada malamnya.
"Pada Jumat paginya, kami dari Polres bergabung dengan tim gabungan melakukan pemadaman dan pendinginan. Saat ini kebakaran di lokasi tersebut sudah terkendali," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG.
Baca juga: Riau berupaya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan
Baca juga: Tim gabungan padamkan karhutla seluas tiga hektare di Siak Riau
Kapolres mengakui adanya kendala dalam proses pemadaman, di mana saat itu cuaca sedang panas dan angin berhembus kencang.
"Cuaca sangat panas, sehingga timbul 3 titik api di lokasi tersebut yang terpantau dashboard Lancang Kuning," ujarnya.
Disebutkan Andi Yul, sejak Kamis pagi hingga hari ini personel masih melakukan pendinginan.
Kapolres Andi Yul kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan pembakaran. Mengingat, saat ini memasuki musim panas yang disertai angin kencang.
"Kita semua harus waspada. Karena sekarang lagi musim panas dan angin kencang. Jangan memerun atau membuka lahan dengan cara membakar. Bila terjadi karhutla, maka pelakunya akan dikenakan pidana," ujarnya.*
Baca juga: Tim gabungan berjibaku padamkan karhutla di Bengkalis
Baca juga: Tim gabungan padamkan api akibat karhutla di Bengkalis
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Rahmat S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023