"Saya tidak mau bicara tentang sepak bola karena kami mendapat pesan bahwa ibu dari Presiden Persija Prapanca meninggal dunia," ucapnya.
Pelatih asal Jerman tersebut juga mengucapkan turut berduka cita dan berpesan bahwa keluarga Persija selalu ada untuk Prapanca.
"Ini bukan momen yang tepat berbicara soal sepak bola, kehidupan lebih penting dan Minggu ini merupakan momen yang lumayan berat, Osvaldo ayahnya meninggal, salah seorang dari manajemen Persija ibunya juga meninggal, jadi ini adalah momen yang sedih kami berharap semua mengerti tidak mau berbicara soal sepak bola," ujarnya.
Baca juga: Persija Jakarta kalahkan Persebaya 1-0
Sementara itu, kapten Persija Andritany menambahkan bahwa dalam kehidupan di dunia ini selalu ada kabar baik dan buruk.
"Kabar baiknya kami dapat poin di sini dan ada silaturahim yang terjadi atas persaudaraan dan perdamaian antara Persija Persebaya, Bonek dan The Jak," katanya.
Saat latihan, lanjutnya, tim yang berjuluk Macan Kemayoran tersebut sampai dikawal oleh puluhan Bonek.
"Saat pertandingan tadi saat di awal juga dikawal, itu sebuah hal yang luar biasa itu kabar baik," ucapnya.
Di sisi lain, menurut dia, kabar buruk menimpa keluarga besar Persija, karena kehilangan ibu dari Presiden Prapanca.
"Ini bukan hal yang baik, maka dari itu kita tidak ada euforia berlebihan karena mendengar kabar ibu dari beliau meninggal sesudah pertandingan," katanya.
Sebelumnya, Persebaya Surabaya dikalahkan Persija Jakarta dengan skor tipis 0-1 dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia musim 2022/2023 yang digelar di Stadion Gelora Joko Samudro Kabupaten Gresik, Rabu malam.
Gol Persija dicetak oleh Witan Sulaiman pada menit ke-6 sekaligus memecahkan rekor tidak pernah menang atas Persebaya selama lima tahun terakhir.
Klasemen sementara, Persebaya tetap berada di posisi delapan dengan raihan poin 45 dari 31 pertandingan. Sedangkan Persija berada di peringkat tiga dengan 60 poin dari 32 pertandingan.
Baca juga: Aji minta pemain Persebaya tegakkan kepala meski kalah di kandang
Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin/Abdul Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
