"Kalau diminta (FIFA) kita siap. Stadion kita udah siap semua. Stadion siap, dana mungkin dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) bisa disiapkan. Tetapi masalahnya kita tidak tahu ditunjuk atau tidak (oleh FIFA)," kata Endri di sela syukuran timnas U-22 usai Indonesia terbebas dari sanksi berat FIFA di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat.
Endri mengungkapkan belum ada pembahasan lebih lanjut terkait Piala Dunia U-17.
Dia menegaskan pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, belum lama ini, hanya membahas soal sanksi terkait pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Tidak ada sama sekali (pembahasan tuan rumah Piala Dunia U-17). Yang paling utama itu kita jangan sampai di-'banned'," ujar Endri menjelaskan.
Baca juga: Timnas U-22 potong tumpeng usai Indonesia bebas dari sanksi berat FIFA
Indonesia baru saja mendapat kabar baik setelah FIFA tidak memberikan sanksi berat usai dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang dijadwalkan bergulir pada 20 Mei-11 Juni.
FIFA hanya memberikan sanksi ringan kepada PSSI yakni merekomendasikan pembekuan dana bantuan untuk pengembangan sepak bola di Indonesia, FIFA Forward.
FIFA Forward 3.0 adalah kebijakan anyar FIFA yang diluncurkan pada Januari 2023, dan akan berlangsung sampai akhir 2026 yang bertujuan untuk menyediakan pendanaan bagi pengembangan sepak bola di negara-negara anggota FIFA.
"Dengan begitu, kita masih bisa ikut kegiatan internasional yang terdekat itu SEA Games Kamboja. Itu yang paling penting," pungkas Endri.
Adapun terkait jadwal Piala Dunia FIFA U-17, FIFA menyatakan tidak ada perubahan dan tetap pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
Baca juga: FIFA jatuhkan hukuman berat kepada Presiden Persikabo 1973
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023