"Menurut saya itu bisa menjadi keputusan yang sangat masuk akal," kata Reinsalu dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina pada Sabtu (8/4).
Meski begitu, Reinsalu mengakui bahwa hingga saat ini negaranya belum memiliki pesawat tempur semacam itu.
Sebelumnya pada 9 Maret, Pemerintah AS menyatakan bahwa pihaknya tidak berencana untuk melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan pesawat F-16.
Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan Presiden AS Joe Biden bahwa memasok pesawat tempur bukanlah prioritas bagi pemerintahannya.
Namun, pada 4 Maret terdapat laporan bahwa dua pilot Ukraina telah tiba di AS, yang mengindikasikan kemungkinan pemberian pelatihan menerbangkan pesawat tempur termasuk F-16.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Staf Gabungan AS Christopher Grady menegaskan bahwa pengiriman F-16 ke Ukraina akan memakan biaya yang sangat besar, tetapi dana tersebut bisa dialokasikan untuk menyediakan amunisi yang dibutuhkan oleh Ukraina.
Sumber: TASS-OANA
Baca juga: Estonia siap kirimkan bom tandan untuk Ukraina
Baca juga: Dukungan Estonia untuk Ukraina dipertaruhkan dalam pemilu
Pewarta: Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023