• Beranda
  • Berita
  • Jakpro-Pasar Jaya sepakati Pasar Kramat Jati untuk lokasi proyek FPSK

Jakpro-Pasar Jaya sepakati Pasar Kramat Jati untuk lokasi proyek FPSK

14 April 2023 12:51 WIB
Jakpro-Pasar Jaya sepakati Pasar Kramat Jati untuk lokasi proyek FPSK
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin (kanan) serta Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya Tri Prasetyo (kiri) menunjukkan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani di Jakarta pada Jumat (14/4/2023). ANTARA/HO-Humas Jakpro
Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro dan Perumda Pasar Jaya menyepakati Pasar Kramat Jati menjadi lokasi proyek pengembangan Fasilitas Pengelolaan Sampah Kawasan/Komersial (FPSK).

"Pasar Induk Kramat Jati, terpilih menjadi 'pilot project' pengolahan dan pemanfaatan sampah organik. Terdapat kemungkinan proyek ini akan berlanjut ke pasar-pasar lainnya yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya," kata VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

Kolaborasi Jakpro dengan Perumda Pasar Jaya untuk pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik di dalam kawasan pasar itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Jakarta.

Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin yang didampingi oleh Direktur PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) Nagwa Kamal, salah satu anak usaha Jakpro.

Sedangkan dari pihak Perumda Pasar Jaya dilakukan oleh Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo dan Direktur Keuangan Perumda Pasar Jaya Ratih Mayasari.

Baca juga: INSWA: Sejumlah kota besar sudah darurat sampah

Syachrial belum menyampaikan secara rinci mengenai jenis teknologi yang akan digunakan di FPSK serta lokasi dan karakteristik sampah hingga anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan fasilitas pengelolaan sampah organik di dalam kawasan Pasar Kramat Jati yang dikelola Perumda Pasar Jaya.

Namun adanya MoU itu, menurut dia, menjadi awal lahirnya komitmen bersama kedua BUMD untuk berkontribusi dalam mengurangi beban atas biaya angkut sampah ke Bantar Gebang, mengurangi efek gas rumah kaca serta menciptakan lingkungan pasar yang asri dan bersih.

"Terdapat beberapa rencana kerja sama antara Jakpro dengan Perumda Pasar Jaya. Kerja sama ini sebagai salah satu ikhtiar mendukung program pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pengolahan sampah
dengan teknologi yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan," kata dia.

Syachrial mengatakan, saat ini volume sampah di DKI Jakarta yang terangkut setiap harinya dapat mencapai ribuan ton.

Baca juga: Teknologi RDF tidak tepat untuk atasi sampah di Jakarta

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume sampah yang terangkut di DKI Jakarta mencapai 7.233,82 ton per hari pada 2021. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.587,49 ton per hari.

Sementara menurut jenisnya, sampah di Jakarta paling banyak berupa sampah organik. Volume sampah organik yang terangkut tercatat sebanyak 3.888,19 ton per hari pada 2021.

Kemudian, volume sampah anorganik yang terangkut mencapai 3.305,20 ton per hari pada tahun lalu dan 40,44 ton berupa sampah bahan beracun dan berbahaya.

Sedangkan pasar menjadi salah satu tempat yang menyumbangkan sampah di Jakarta, dengan jumlah 480 ton per hari dan 54 persen dari keseluruhan merupakan sampah organik.

"Karena itu, Jakpro perlu bekerjasama dengan Perumda Pasar Jaya untuk berkolaborasi dalam mengembangkan Fasilitas Pengelolaan Sampah Kawasan/Komersial ini," kata Syachrial.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023