Untuk puncak kematian biasanya mundur tujuh sampai 14 hari dari puncak kasus, karena rata-rata kematian butuh waktu tujuh sampai 14 hari dari sejak masuk rawat inap di rumah sakit
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menyebut tren kasus kematian di wilayah setempat berdasarkan data yang dihimpun sejak tanggal 8-14 Mei 2023 didominasi oleh penduduk berusia 60 tahun ke atas.
“Untuk puncak kematian biasanya mundur tujuh sampai 14 hari dari puncak kasus, karena rata-rata kematian butuh waktu tujuh sampai 14 hari dari sejak masuk rawat inap di rumah sakit,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Ngabila menuturkan dalam kurun waktu seminggu terakhir sudah ada 22 kematian akibat terinfeksi COVID-19. Dengan rincian usia di bawah 10 tahun (satu orang), usia 21-30 tahun (dua orang), usia 31-40 (satu orang), usia 41-50 (empat orang), usia 51-60 (tiga orang), dan di atas usia 60 tahun (11 orang).
Sedangkan berdasarkan status vaksinasinya, 50 persen belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 sama sekali dan 50 persen lainnya belum melengkapi dosis keempat.
Terkait dengan kematian di atas usia 60 tahun, 11 lansia yang meninggal itu, tujuh orang diantaranya berstatus belum divaksin COVID-19, satu orang sudah mendapatkan dosis kedua, sedangkan tiga orang lainnya menerima dosis ketiga.
Baca juga: Dinkes: Segera tes PCR untuk ketahui perkembangan Arcturus pascamudik
Baca juga: Warga DKI diimbau hindari kerumunan antisipasi COVID-19 usai Lebaran
Kematian juga terjadi karena semua lansia memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang bisa menimbulkan keparahan dari gejala COVID-19.
“Dengan ini menjadi pengingat kita untuk mencegah keparahan gejala dan kematian dengan vaksinasi lengkap dan segera melakukan deteksi dini melalui swab PCR atau Antigen bila bergejala, serta rajin mengontrol kondisi komorbid bersama tenaga kesehatan terkait,” katanya.
Lebih lanjut tren keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) di Provinsi DKI Jakarta cenderung turun menjadi 12 persen sampai dengan tanggal 14 Mei 2023.
Ngabila meminta masyarakat tetap bekerja sama memutus rantai penularan dengan disiplin memakai masker ketika berada di luar ruangan atau bertemu orang sakit, dan menjaga imunitas tubuh yang baik dengan melengkapi vaksin COVID-19 dan menjalankan pola hidup yang sehat.
“Kami tetap mengimbau masyarakat untuk jangan panik dan tetap tenang, dan tetap mematuhi protokol kesehatan meski kondisi COVID-19 masih sangat terkendali,” ucapnya.
Baca juga: Kemenkes: Booster kedua dikebut sasar 50 persen usia dewasa sehat
Baca juga: Kemenkes: Tak ada batasan jelas, kapan pandemi berakhir
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023