Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Jan Samuel Maringka meminta Bulog terus melakukan penyerapan terhadap beras milik petani untuk meningkatkan ketersediaan pangan, apalagi saat ini masih panen raya.Daya serap Bulog harus ditingkatkan, karena sampai saat ini masih menjadi problem.
"Daya serap Bulog harus ditingkatkan, karena sampai saat ini masih menjadi problem," kata Jan Maringka di Cirebon, Jawa Barat, Senin, saat melakukan panen raya padi.
Ia mengatakan saat ini petani sedang panen raya, meskipun ada beberapa daerah lainnya telah memasuki masa tanam kedua, dan ini menunjukkan bahwa produksi padi atau beras sedang baik.
Baca juga: Bulog serap 2.400 ton beras petani di Kabupaten OKU Raya
Menurutnya, ketika masa panen seperti ini, seharusnya Bulog terus melakukan penyerapan beras petani, agar bisa mencukupi ketahanan pangan dalam negeri.
Jam Maringka mengatakan, saat ini produksi beras dalam negeri sedang meningkat, dan ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi stok pangan nasional.
"Saat ini kami juga masih melakukan panen raya, dan diharapkan beras akan terus surplus (Sehingga perlu ada penyerapan dari Bulog secara maksimal)," tuturnya.
Menurutnya di Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, para petani masih melakukan panen raya dengan luas hamparan sawah mencapai 75 hektare, dengan produktivitasnya mencapai 6,1 ton per hektare, hasil panen kali ini dapat menambah jumlah ketersediaan beras nasional di pertengahan 2023.
Baca juga: Bapanas minta Bulog percepat penyaluran bantuan beras tahap II
Jan Maringka memprediksi secara nasional produksi padi Januari-Mei 2023 sebanyak 23,94 juta ton, sedangkan Kabupaten Cirebon sebanyak 279.893 ton GKG atau 5,54 persen dari produksi Jabar sebanyak 5,05 juta ton.
Ia juga mengajak para petani untuk menggunakan bibit unggul agar produksi padi bisa meningkat signifikan, bahkan ada bibit yang produktivitasnya mencapai 10 ton per hektare, dan ini perlu terus dikembangkan.
"Dengan bibit unggul, produktivitas padi petani juga bisa meningkatkan signifikan," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023