Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan suhu di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada malam hari terasa dingin pada musim kemarau 2023 bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.Suhu terendah di NTB yaitu 21 derajat Celsius, sedangkan untuk suhu tertinggi mencapai 33 derajat Celcius
"Suhu terendah di NTB yaitu 21 derajat Celsius, sedangkan untuk suhu tertinggi mencapai 33 derajat Celcius," kata Prakirawan Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok M Andre Jersey di Mataram, Selasa.
Untuk kondisi suhu malam hari yang terasa dingin, kata dia, disebabkan tutupan awan yang berkurang baik pada siang maupun malam hari, sehingga mengakibatkan radiasi matahari akan langsung sampai ke bumi, kemudian juga akan langsung dilepaskan oleh bumi sehingga tidak tersimpan di atmosfer.
"Sehingga bisa dirasakan bahwa pada siang hari sinar matahari akan langsung sampai ke bumi yang menyebabkan suhu menjadi naik dan panas, dan ketika malam hari suhu menurun menjadi terasa dingin," katanya.
Baca juga: Lama tak diguyur hujan, 4 wilayah di NTT berstatus waspada kekeringan
Selain itu penyebab terjadi suhu dingin malam hari, karena terjadi peralihan angin disebabkan adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.
Angin monsun bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih dingin. "Sehingga menyebabkan suhu terasa lebih dingin di wilayah NTB," katanya.
Sebelumnya BMKG menyatakan musim kemarau 2023 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah tiba.
"Masyarakat di NTB dapat memanfaatkan peluang adanya hujan ini dengan melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang, khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Angga Permana.
Baca juga: BMKG: Suhu di NTB terasa panas, terpengaruh angin monsun Australia
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023