• Beranda
  • Berita
  • Indonesia-Iran jalin kerja sama pengembangan pusat bedah robotik

Indonesia-Iran jalin kerja sama pengembangan pusat bedah robotik

24 Mei 2023 14:00 WIB
Indonesia-Iran jalin kerja sama pengembangan pusat bedah robotik
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raeisi (kiri) di veranda Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023). (ANTARA/HO-Kemenkes).

Mengisi kekurangan dokter spesialis bedah

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengemukakan hubungan bilateral Indonesia dan Iran di bidang kesehatan, salah satunya dilakukan melalui pengembangan Pusat Bedah Robotik yang bergulir sejak 2021.

"Teknologi telerobotic surgery tidak hanya menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah, tetapi juga menghilangkan hambatan geografis dan hambatan jarak sehingga dapat meningkatkan layanan dokter spesialis menjadi lebih efektif dan efisien," kata Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Rabu.

Proyek kerja sama tersebut saat ini bergulir di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung dan RS Sardjito Yogyakarta.

Menurut Dante teknologi telerobotic surgery merupakan implementasi dari transformasi sistem kesehatan di Indonesia dalam upaya mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang bermutu.

Kerja sama dua negara di bidang kesehatan itu telah berjalan sejak 2018 yang ditandai melalui memorandum of understanding (MoU) kesehatan antara Menteri Kesehatan RI dan Menteri Kesehatan Republik Islam Iran.

Kerja sama itu meliputi Health Services; Pharmaceutical and Medical Devices; Health Research and Development; Universal Health Coverage; Prevention and Control of Communicable and Non-Communicable Diseases; Traditional Medicine; and Health Emergency Response and Disaster Management.

Pengembangan Pusat Bedah Robotik di Indonesia telah dimulai pada tahun 2021 dengan lokus pilot project adalah RS Hasan Sadikin Bandung dan RS Sardjito Yogyakarta.

Menurut Dante teknologi tersebut juga menghasilkan layanan bedah yang berkualitas tinggi, memperkecil komplikasi usai pembedahan, menurunkan beban keuangan, dan perjalanan jarak jauh yang seringkali berisiko.

“Teknologi ini juga memberikan akurasi dan manuver bedah yang lebih baik yang akan membantu para dokter bedah, dan pasien di daerah terpencil dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi berkunjung ke di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5), dan disambut oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Terkait ekonomi, disepakati hari ini Indonesia dan Iran telah menandatangani prevencian thread agreement (PTA), semoga semakin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran,” ujar Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Bogor.

Presiden Jokowi dan Presiden Raisi juga menjajaki kesepakatan business to business, investasi pembangunan ibukota nusantara, dan solusi investasi sektor migas.

Indonesia juga juga menyampaikan harapan untuk bisa bekerja sama di bidang riset, alih teknologi, dan perakitan untuk alat transportasi perkeretaapaian.

Beberapa kesepakatan perjanjian lain yang disepakati adalah perjanjian prefensi perdagangan, pemberantasan peredaran gelap narkotika psikotropika dan prekursornya, Iptek dan Inovasi, Jaminan produk halal, pengembangan sektor energi, serta regulasi produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan.

Juga ada kesepakatan mengenai pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan, promosi perdagangan dan kesepakatan program pertukaran kebudayaan.

Baca juga: Dubes Iran: Bidang kesehatan prioritas kerja sama dengan Indonesia

Baca juga: Iran akan perluas kerja sama kesehatan dengan Indonesia

Baca juga: RI-Iran sepakati 10 bidang kerja sama kesehatan hingga perdagangan

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023