Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pentingnya investasi terkait dengan literasi keuangan. Terdapat berbagai hal yang harus dipelajari termasuk ketika dihadapkan dengan risiko keuangan.
"Di era sekarang ini tidak mungkin kalau kita hanya single gardan, jadi mesti double gardan. Kita juga dihadapkan dengan beragam resiko. Saat kita punya uang, dihadapkan dengan resiko. Begitu juga kalau tidak punya uang, beresiko lebih besar. Maka kalau punya uang, jangan hanya berhenti di situ saja, uangnya harus bekerja lagi kalau ingin kaya," katanya di Kediri, Rabu.
Wali Kota dalam acara literasi keuangan kepada mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri di Kampus 1 UNP Kediri tersebut juga menceritakan tentang pengalamannya bahwa di tahun 2006 baru sadar pentingnya berinvestasi.
Saat sudah bekerja dan dari penghasilan bekerja tersebut tidak diinvestasikan untuk apapun, maka akan akan kalah dengan orang yang berinvestasi.
Ia pun juga meminta agar mahasiswa mewaspadai investasi palsu atau investasi bodong. Menurut data korban dari investasi palsu itu beragam termasuk mahasiswa.
Menurut dia, banyak sekali mahasiswa yang kena investasi bodong, sebab mahasiswa merupakan salah satu sasaran empuk para penipu investasi ini.
Ia pun mengungkapkan bahwa tidak ada investasi yang hasilnya langsung besar. Untuk itu, ketika ada orang yang menawarkan investasi harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Caranya dengan dicek apakah investasi tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan investasi tersebut seperti apa," kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa jika punya uang bisa diinvestasikan di beberapa tempat atau portofolio.
"Kalau investasi itu jangan hanya di wajah. Itu salah. Mau hidungnya dibuat mancung, sulam alis, kulit wajahnya biar putih itu oke saja. Namun juga harus investasi di otak. Kalau di kepala tidak ada orang yang bisa menandingi. Begitu juga kalau punya uang bisa diinvestasikan ke beberapa tempat," kata dia.
Wali Kota Kediri ada beragam banyak investasi seperti reksadana, obligasi, emas, dan lainnya. Pengetahuan tentang berbagai produk investasi juga banyak tersebar di media sosial seperti YouTube, Telegram, Instagram dan lainnya. Selain itu, bisa juga melalui Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Turut hadir dalam acara ini Rektor UNP Kediri Zainal Afandi, Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur Dewi Sriana Rihantyasni, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno, dan mahasiswa UNP Kediri.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023