Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono di Mamuju, Kamis, mengatakan, kali ini sebanyak 12 ribu ton produk turunan sawit Sulbar diekspor ke Tiongkok melalui pelabuhan Wilker Tanjung Bakau Kabupaten Pasangkayu.
Ia mengatakan, produk turunan sawit yang diekspor tersebut berupa Refined Bleached Deodorised (RBD) Palm Olein yang dihasilkan dari perkebunan sawit di Kabupaten Pasangkayu.
Menurut dia, produk turunan sawit RBD Palm Olein yang diekspor tersebut, senilai Rp157 miliar.
"Karantina Pertanian Mamuju telah menerbitkan Phytosanitary Certificate serta melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan pemeriksaan keabsahan dokumen produk turunan sawit tersebut, dan dinilai telah benar dan layak diekspor," katanya.
Ia menyampaikan, berdasarkan data sistem automasi Badan Karantina Pertanian, IQFast, sebanyak 78 ribu ton RBD Palm Olein telah diekspor ke negara Tiongkok sepanjang tahun 2023.
"Sepanjang tahun 2023 telah dilakukan sertifikasi 78 ribu ton RBD Palm Olein untuk diekspor negara Tiongkok dengan jumlah frekuensi pengiriman sebanyak enam kali," katanya.
Agus mengatakan, Karantina Pertanian Mamuju akan selalu memastikan komoditas pertanian yang diekspor dari Sulbar sehat dan berkualitas.
"Ekspor produk komoditas sawit Sulbar akan terus berlanjut seperti tahun sebelumnya karena sawit merupakan komoditas andalan Sulbar," katanya.
Baca juga: Kementan lepas ekspor produk turunan sawit senilai Rp212,8 miliar
Baca juga: India janjikan bea masuk turun RDB Palm Oil setara Malaysia tahun ini
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023