Semarang (ANTARA News) - Mohammad Yusuf (33), tewas di tempat ditabrak satu truk gandengan yang melorot mundur karena mesin mati di tanjakan Jalan Perintis Kemerdekaan, Semarang, Minggu pagi. Jenasah Yusuf dibawa ke RS dr Kariadi, Semarang.... truk tiba-tiba berjalan mundur hingga saya terjatuh saat akan masuk ke ruang kemudi untuk mengerem... "
Kisahnya, Yusuf tengah mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul-nya yang bernomor registrasi P 6580 VE di jalan yang menanjak itu. Dia warga Perumahan Griya Girimulyo, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Tidak persis di depan dia, masih cukup jauh, ada truk gandengan yang tengah berhenti di jalan menanjak itu. Truk gandengan itu kemudian diketahui tengah mengangkut palet-palet kayu seberat 280 kilogram. Dari sinilah kecelakaan maut itu berawal.
"Saat truk mati mesin, saya langsung mengganjal roda dengan kayu sebelum ditarik truk lain, namun truk tiba-tiba berjalan mundur hingga saya terjatuh saat akan masuk ke ruang kemudi untuk mengerem," kata supir truk gandengan bernomor registrasi L 8559 UC, Wagiyo. Arah laju truk gandengannya menuju utara dari selatan.
Jadi, dia sempat meminggirkan truk gandengannya, menghentikan di sisi kiri lajur kiri jalan menanjak itu, dan mengganjal roda belakang.
Tiba-tiba saja, kayu pengganjal di depan roda itu luput, truk gandengan melorot turun tak terkendali ke arah belakang dan menabrak Yusuf di atas sepeda motor otomatiknya itu.
Tidak cukup itu, truk gandengan melabrak bus di sisi kanan jalan karena arah lajunya sudah ngawur begitu rupa, dan baru berhenti secara melintang di tengah jalan itu, di depan Markas Komando Kodam IV/Diponegoro. Jarak dari titik awal truk gandengan itu ambrol mundur hingga benar-benar berhenti sekitar 100 meter.
Peristiwa mematikan itu kontang memacetkan jalan utama Semarang itu hingga lima kilometer dari titik kejadian, baik dari arah Semarang (utara) ataupun dari Solo-Yogyakarta (selatan). Jelas itu jadi urusan polisi setempat yang langsung memberlakukan sistem buka-tutup jalan agar lalu-lintas diupayakan sebisa mungkin, tetap lancar.
Lebih runyam lagi saat mobil derek yang didatangkan tidak kuat menghela truk gandengan yang melintang di jalan itu. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013