"Sekarang digital marketing tidak mungkin dihindari lagi. Sebagai contoh di kampung saya, saya tanam ketela di Lampung. Begitu masuk sistem digital, ini semua tahu. Bahkan sebelum ketelanya panen sudah ada yang siap beli. Jadi digital marketing ini sudah satu kebutuhan yang mau tidak mau harus dimiliki UMKM," ujar Zulkifli dalam seminar bersama para pelaku UMKM di Jakarta, Selasa.
Pemanfaatan layanan digital seperti aplikasi pesan instan untuk pemasaran produk UMKM pun terbilang cukup efektif.
Baca juga: Berkat strategi "digital marketing", Link Net raih dua penghargaan
Berdasarkan laporan terbaru WhatsApp Indonesia tercatat sebanyak 81 persen orang Indonesia cenderung memilih berbisnis dengan atau membeli produk dari suatu bisnis yang dapat dihubungi secara langsung dengan mengirim pesan.
Selain itu, laporan yang sama mengungkapkan 2 dari 3 UKM di Indonesia mengatakan bahwa dengan pemanfaatan aplikasi instan seperti WhatsApp rupanya membantu bisnis UMKM memiliki akses lebih baik ke pelanggan baru dan menambah kepuasan pelanggan.
Berkaca dari hal itu, Zulkifli mengajak para pelaku UMKM yang belum memiliki kemampuan promosi digital agar bisa belajar hingga memanfaatkan fitur serta layanan digital seperti e-commerce hingga pesan instan sehingga pemasaran produk UMKM bisa lebih optimal.
"Kita harus upgrade kemampuan kita harus ada semangat sehingga bisa berubah lebih baik dengan belajar," katanya.
Dari sisi pemerintah, Zulkifli menegaskan Kementerian Perdagangan terus mendukung UMKM dengan membuka akses-akses dari berbagai sisi mulai dari penyiapan pembiayaan hingga akses jalur perdagangan.
Misalnya dari akses pembiayaan, Kemendag mengajak bank-bank memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang ramah di kantong mulai dari tiga hingga enam persen disesuaikan dengan pendapatan dari UMKM.
Lalu ada juga akses pembiayaan yang menggaet Lembaga Pembiayaan Ekspor sehingga para UMKM bisa lebih mudah memasarkan produknya ke mancanegara.
Di sisi akses jalur perdagangan, Zulkifli mengatakan Kemendag terus membuat "jalan tol" sehingga pelaku UMKM bisa memasarkan produknya ke mancanegara dengan lebih efektif lewat perjanjian-perjanjian dagang.
"Kita membuka akses yang kita sebut itu toll ways, kita bikin perjanjian dagang. Di Asia itu sudah ada selain dengan ASEAN, ada juga dengan Tiongkok,Jepang, Korea Selatan. Dengan UAE sudah, dan ini dengan India sedang proses," tutup Zulkifli.
Baca juga: Tokopedia x Meta berikan solusi pemasaran dengan Collaborative Ads
Baca juga: SEOCon Jakarta 2023 kupas tuntas soal "digital marketing"
Baca juga: Menparekraf ajak generasi muda Aceh ciptakan konten kreatif
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023