Rusia menyebut perluasan keanggotaan NATO ke timur Eropa sebagai faktor utama yang membuat mereka memutuskan menginvasi Ukraina hampir 17 bulan lalu.
Sehari sebelumya, Kremlin menyatakan jika sampai Ukraina bergabung dengan aliansi, maka itu akan menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia yang akan dijawab oleh Rusia dengan gamblang dan tegas.
Baca juga: Ukraina bakal peroleh pesan positif untuk keanggotaan dalam NATO
Dalam serangkaian pernyataan yang disampaikan para diplomat senior Rusia menjelang KTT NATO di Vilnius, juru runding keamanan Rusia di Wina, Konstantin Gavrilov, menuduh Amerika Serikat memicu konflik dengan membanjiri Ukraina dengan senjata.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RIA, Gavrilov mengatakan Eropa akan menjadi pihak pertama yang menghadapi konsekuensi maut jika perang Ukraina meluas.
Dia tidak menjelaskan mengenai apa saja konsekuensi maut itu.
"Lihat saja fakta-faktanya, nasib Eropa tidak begitu dipentingkan oleh Amerika Serikat," kata dia, seraya menuding Washington memiliki agenda melemahkan dan mengacaukan Rusia.
Baca juga: Rusia luncurkan serangan udara ke Kiev beberapa jam sebelum KTT NATO
Sebelumnya, duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, melontarkan kritik serupa atas apa yang disebutnya sikap Washington yang "anti-Rusia" dalam KTT NATO di Vilnius.
"Segala hal sedang dilakukan untuk mempersiapkan opini publik bagi diterimanya setiap keputusan anti-Rusia yang bakal dibuat di Vilnius dalam beberapa hari ke depan," kata Antonov via saluran Telegram kedubes Rusia di AS.
Pada pertemuan puncak di Vilnus itu, para pemimpin NATO akan menyetujui rencana menyeluruh pertama aliansi tersebut sejak akhir Perang Dingin, untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.
Duta Besar Rusia untuk Belgia, Alexander Tokovinin, mengatakan bahwa rencana tersebut akan membuat konfrontasi NATO dengan Moskow menjadi semakin sengit dan berkepanjangan.
Baca juga: Rusia usir sembilan diplomat Finlandia si anggota baru NATO
Para diplomat mengungkapkan perbedaan di antara negara-negara sekutu menyangkut desakan Ukraina menjadi anggota NATO, tengah menyempit.
Kendati demikian, Ukraina tak akan diundang bergabung dengan NATO selagi negara itu masih diamuk perang, lanjutnya.
Gavrilov berkata kepada RIA: "Baik Amerika Serikat maupun NATO tahu pasti bahwa waktu tidak berpihak kepada mereka. Mereka kalah di Ukraina," kata Gavrilov.
Baca juga: NATO sebut perang ilegal Putin di Ukraina picu perpecahan di Rusia
Sumber: Reuters
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023