"Berwisata religi di masjid raya dan makam ulama merupakan salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Penyengat, selain itu wisatawan dapat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan mengunjungi berbagai bangunan peninggalan sejarah serta mengambil pelajaran bagi masa kini karena di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang diantaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur hingga benteng pertahanan," ujar Sandiaga di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Sabtu.
Pulau Penyengat termasuk komplek istana yang ada di dalamnya, lanjut dia, sejak tanggal 19 Oktober 1995 telah dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu situs warisan dunia.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 112/M/2018 tentang kawasan cagar budaya pulau penyengat sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional.
Ke depan, dirinya akan mengembangkan wisata Pulau Penyengat, mengingat wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam kerap mengunjungi pulau seluas 2,4 km persegi ini.
"Saya akan dorong dan karena sudah jadi bagian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) maka bersama-sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda) kita kolaborasi dan akan kita tambahkan dunia usaha, bank hingga resort," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menuturkan, pihaknya akan mengembangkan Pulau Penyengat menjadi destinasi wisata hijau melalui transportasi bebas emisi.
"Insya Allah kita akan dorong Desa Wisata Pulau Penyengat bukan hanya menjadi kawasan wisata tapi kawasan multi fungsi dengan nol karbon," ujarnya.
Dirinya juga mengupayakan agar kawasan ini dikenal sebagai destinasi wisata sejarah, wisata agama, wisata menulis.
Adapun di Balai Adat, lanjut dia, terdapat peninggalan tulisan bersejarah yakni deretan puisi-puisi Gurindam 12 yang terpajang di dinding sekitar pintu masuk balai.
Baca juga: Sandiaga sebut KKI 2023 percepat pelaku ekraf dan UMKM naik kelas
Baca juga: Menparekraf meraih penghargaan Top GPR Figure Award 2023
Baca juga: Menparekraf kenakan "Tanjak" untuk dorong promosi produk dalam negeri
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023