• Beranda
  • Berita
  • Bamsoet apresiasi kemampuan dan kesigapan tiga matra TNI

Bamsoet apresiasi kemampuan dan kesigapan tiga matra TNI

31 Juli 2023 19:58 WIB
Bamsoet apresiasi kemampuan dan kesigapan tiga matra TNI
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kanan) dan Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) hadiri Latihan Gabungan TNI 2023 di Perairan Laut Bali, Senin (31/7/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

"Seluruh rudal yang ditembakkan berhasil tepat mengenai sasaran. Membuktikan bahwa TNI selalu siap dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi damai maupun jika dibutuhkan dalam kondisi menghadapi musuh untuk menjaga pertahanan kedaulatan bangsa dan neg

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kemampuan dan kesigapan personel tiga matra TNI dalam mempertahankan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, usai menghadiri Latihan Gabungan TNI 2023 di atas kapal KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 992 di Laut Bali, Senin.

Dalam latihan gabungan tersebut dilakukan penembakan senjata strategis rudal Exocet MM-40 Block 3, C-802, C-705, dan torpedo Sut yang diluncurkan dari KRI Yos Sudarso (353), KRI Raden Eddy Martadinata (331), KRI John Lie (358), dan KRI Tombak (629), dengan didukung manuver jet tempur F-16.

"Seluruh rudal yang ditembakkan berhasil tepat mengenai sasaran. Membuktikan bahwa TNI selalu siap dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi damai maupun jika dibutuhkan dalam kondisi menghadapi musuh untuk menjaga pertahanan kedaulatan bangsa dan negara," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Karena itu Bamsoet juga menekankan pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang mumpuni dalam menjaga wilayah NKRI yang sangat luas dari berbagai ancaman keamanan.

"Karena itu, modernisasi Alutsista dan kesejahteraan prajurit harus terus ditingkatkan. Mengingat posisi Indonesia yang sangat strategis. Misalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan memiliki garis pantai 99.083 km, atau terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada. Indonesia juga memiliki luas laut terbesar ke-6 di dunia setelah Perancis, Amerika Serikat, Australia, Rusia, Inggris,," ujarnya.

Latihan Gabungan TNI 2023 itu juga dihadiri oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menkopolhukam Mahfud MD, dan MenPan RB Azwar Anas.

Kehadiran Bamsoet dan Puan Maharani juga tidak lepas sebagai penerima berbagai penghargaan dari keluarga besar TNI, antara lain Brevet Baret Ungu Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL, Brevet Wing Penerbang Kelas 1 Pesawat Tempur Warga Kehormatan TNI AU serta Brevet Hiu Kencana Satuan Kapal Selam Warga Kehormatan TNI AL.

Turut hadir antara lain, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, Dankodiklat TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Dansesko TNI Marsekal Madya TNI Kusworo, serta Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah.

Bamsoet mengatakan Latihan Gabungan TNI Tahun 2023 diikuti Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, II, dan III di lokasi berbeda-beda. Bertujuan untuk menguji sistem latihan pembinaan di tubuh TNI, khususnya terkait kesiapsiagaan setiap Kogabwilhan.

Untuk Kogabwilhan I, latihan gabungan dilakukan di Dabo Singkep, Kepulauan Riau. Kogabwilhan II dilaksanakan di Asembagus, Jawa Timur, dan Kogabwilhan III di Ransiki, Papua Barat. Latihan gabungan tersebut antara lain berisi operasi lintas udara, laut gabungan, udara gabungan, amfibi, darat gabungan, operasi pendaratan, serta latihan daratan khusus dan operasi dukungan, termasuk melaksanakan tactical floor game.

Secara keseluruhan Latihan Gabungan TNI Tahun 2023 melibatkan 7.500 prajurit TNI dari tiga matra, yaitu TNI AD, AU, dan AL. Dengan mengerahkan berbagai Alutsista milik TNI. Antara lain, AD mengeluarkan Tank Leopard, AL mengeluarkan KRI serta 26 Alutsista lainnya dari TNI AU.

"Sebagaimana pepatah Romawi kuno, 'si vis pacem para bellum', jika kau mendambakan perdamaian bersiaplah menghadapi perang. Artinya bukan berarti setiap perdamaian didapatkan dari berperang. Melainkan kita perlu mempersiapkan kekuatan tempur yang prima agar bisa menghadapi situasi terburuk seperti perang. Karena jika kita lembek dan tidak punya kekuatan, negara lain dengan mudahnya menginjak harga diri kita. Namun jika kita kuat, negara lain akan berpikir berjuta-juta kali untuk main-main dengan Indonesia," pungkasnya.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023