Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun tipis 0,03 persen menjadi 102,4884 pada akhir perdagangan.
Menurut Federal Reserve Bank of Cleveland, IHK tahunan untuk Juli diperkirakan naik menjadi 3,4 persen. IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan naik menjadi 4,9 persen.
"Saya pikir kita sedang memulai membuat kemajuan yang ingin dilihat Fed untuk menurunkan inflasi menjadi 2,0 persen," kata Omair Sharif, pendiri dan presiden firma riset dan analisis Inflation Insights. "Ini akan bergelombang, tapi kami berada di jalur yang benar untuk menurunkan inflasi menjadi 2,0 persen tanpa tindakan Fed lagi."
Di sisi ekonomi, aplikasi hipotek (KPR) AS turun 3,1 persen dari satu minggu sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Survei Mortgage Bankers Association untuk pekan yang berakhir 4 Agustus.
Suku bunga imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 4,02 persen pada Rabu (9/8/2023), dibandingkan dengan 4,09 persen pada hari pasar sebelumnya.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0975 dolar AS dari 1,0960 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2724 dolar AS dari 1,2746 dolar AS.
Dolar AS dibeli 143,6760 yen Jepang, lebih tinggi dari 143,3690 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8773 franc Swiss dari 0,8756 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3417 dolar Kanada dari 1,3416 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,6838 krona Swedia dari 10,7000 krona Swedia.
Baca juga: Harga emas jatuh untuk sesi ketiga jelang rilis data inflasi AS
Baca juga: Dolar turun di Asia karena sentimen risiko membaik, China dukung yuan
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023