• Beranda
  • Berita
  • Digitalisasi UMKM jadi kunci Indonesia Emas 2045

Digitalisasi UMKM jadi kunci Indonesia Emas 2045

16 Agustus 2023 18:04 WIB
Digitalisasi UMKM jadi kunci Indonesia Emas 2045
Ilustrasi - Perajin memfotret produk kerajinan boneka rajut untuk dipromosikan pada sosial media di Susan Craft, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/1/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym/pri. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada Bhima Yudhistira mengatakan digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi kunci mewujudkan target Indonesia Emas di tahun 2045.

Senada dengan pidato kenegaraan Presiden Jokowi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-78, Bhima menyebut digitalisasi UMKM sangat berperan dalam memperluas pasar hingga internasional, yang berujung pada peningkatan ekonomi Tanah Air.

Baca juga: Menteri Bintang luncurkan modul ajarkan UMKM melek digital

“UMKM merupakan tulang punggung Indonesia hingga saat ini, mereka menyumbang 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap 97 persen lapangan kerja, digitalisasi UMKM ini tentu sangat berdampak apa lagi kita akan menghadapi Indonesia Emas di 2045,” kata dia saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Pada tahun 2045, Indonesia akan berusia emas 100 tahun dan mendapatkan bonus demografi, di mana 70 persen penduduknya dalam usia produktif (15-64 tahun).

Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi, jelas Bhima.

Bonus demografi memang tidak bisa dihindari dalam mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, terlebih mengenai target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) itu menyebut digitalisasi UMKM menjadi sebuah tuntutan.

“UMKM ini punya kontribusi yang besar untuk mempercepat laju dari digitalisasi ekonomi di Indonesia yang lebih merata yang lebih berkeadilan, dan harapannya dengan UMKM masuk ke ekosistem digital mereka memiliki kesempatan untuk naik kelas,” imbuh dia.

Bhima mengatakan, meski sebagian besar UMKM lokal belum beralih ke dunia digital, peningkatan ekspor produk UMKM meningkat sekitar tiga persen dalam lima tahun terakhir, dan salah satunya ditunjang akibat digitalisasi.

Mantan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu juga menyarankan kepada UMKM lokal untuk aktif mengikuti berbagai program pelatihan soal digitalisasi, yang kini banyak diberikan, baik dari pemerintah, swasta, maupun sesama UMKM.

“Banyak sekali pelatihan, cara-cara pemasaran baru yang ditawarkan secara gratis, nah itu yang harus dimanfaatkan oleh UMKM,” ujar Bhima.

Baca juga: Grab mendukung upaya pemerintah digitalisasi UMKM

Baca juga: Kemenkop UKM apresiasi inisiatif Grab dan OVO fasilitasi UMKM

Baca juga: Tarif 0,3 persen QRIS tak ganggu target onboarding UMKM

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023