• Beranda
  • Berita
  • 2.819 posyandu di Surabaya serentak timbang balita

2.819 posyandu di Surabaya serentak timbang balita

30 April 2013 19:44 WIB
2.819 posyandu di Surabaya serentak timbang balita
Ilustrasi--Seorang petugas posyandu menimbang anak balita. (FOTO ANTARA/Reno Esnir)
Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 2.819 posyandu di Kota Surabaya secara serentak menggelar kegiatan timbang balita, Kamis (2/5), dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) 2013.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Sri Setiyani, Selasa, mengatakan program timbang balita serentak itu akan dilaksanakan di seluruh posyandu se-Surabaya mulai pukul 08.00-12.00 WIB.

"Ada sekitar 165 ribu balita ditimbang serentak di 2.817 posyandu," katanya.

Menurut Sri, tujuan utama penimbangan balita adalah untuk menentukan status gizi balita. Status gizi bisa dilihat dari berat dan tinggi badan. Jadi selain ditimbang, balita juga akan diukur tinggi badannya.

"Dari situ nanti baru bisa dikategorikan apakah balita yang bersangkutan masuk golongan gizi buruk, gizi kurang, gizi normal, atau gizi lebih," katanya.

Jika di lapangan ditemui balita dengan gizi buruk, ia menegaskan Pemkot Surabaya akan melakukan langkah intervensi berupa pendampingan dan pemberian makanan tambahan (PMT). "PMT diberikan selama tiga bulan secara gratis," katanya.

Saat ditanya, mengapa harus tiga bulan? Sri menjelaskan berdasarkan penelitian, pemberian asupan kalori tertentu dalam kurun waktu tersebut mampu menaikkan status gizi balita.

Selain PMT, lanjut dia, pemkot secara intens juga akan melakukan pendampingan terhadap keluarga balita gizi buruk. Pendampingan dirasa sangat penting mengingat penyebab gizi buruk tidak hanya karena kurang makan, tapi juga dipicu oleh salah asuh dan perilaku yang kurang paham akan nilai-nilai gizi.

"Kami masih sering menjumpai ada balita yang hanya diberi makan kuah soto atau kuah bakso plus nasi dan sedikit daging. Padahal, itu kan belum tentu cocok bagi balita," ujarnya.

Sri mengingatkan bahwa program timbang balita serentak ini bersifat terbuka dan tidak dipungut biaya. Artinya, siapa pun termasuk yang bukan warga Surabaya, boleh menimbangkan balitanya.

"Kami menunggu partisipasi seluruh masyarakat dalam program ini," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013