Bacapres Anies Baswedan turut mendorong penelitian atau riset di bidang-bidang yang memiliki dampak jangka pendek dan menengah, sehingga bisa segera dirasakan masyarakat.
"Untuk penelitian jangka pendek dan menengah harus menjadi prioritas ini yang harus kita dorong. Adapun penelitian jangka panjang bisa menyusul," ujarnya menjawab pertanyaan panelis pada ajang Indonesian’s Leaders Talk : Bedah Gagasan dan Visi Pemimpin Bangsa” di Baruga AP Pettarani Unhas, Ahad.
Baca juga: Kepala LIPI: anggaran riset mutlak harus naik
Ia menjelaskan, prioritas penelitian jangka pendek dan menengah agar hasilnya bisa langsung dimanfaatkan untuk penyusunan kebijakan seperti bisa dimanfaatkan dunia usaha melalui alat-alat inovasi baru untuk melayani masyarakat.
"Jika anggaran penelitian bisa naik 25 hingga 40 persen per tahun saja, maka kapasitas di kampus sudah bisa naik dua kali lipat. Dan itu artinya kapasitas di kampus sudah mengalami peningkatan," ujarnya.
Baca juga: BRIN usul penambahan dana abadi penelitian sebesar Rp5 triliun
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc, (Prof JJ) dalam pembukaannya menyampaikan Unhas sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Indonesia. Menurut dia, ini tidak adil karena hanya Unhas di Kawasan Timur dari total 21 universitas di Indonesia.
Prof JJ pun tidak menampik jika kondisi perguruan tinggi belum berimbang jika dibandingkan dengan kampus-kampus di wilayah barat dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Baca juga: Legislator harapkan program rawa petani jangan boroskan anggaran
Indonesian’s Leaders Talk yang diselenggarakan oleh Unhas merupakan salah satu ruang diskusi yang menghadirkan para akademisi. Dalam kegiatan ini, menghadirkan enam panelis dari berbagai latar belakang keilmuan yang berbeda.
Baca juga: Belanja riset Indonesia sekitar Rp30,8 triliun menurut data pemerintah
Baca juga: Universitas Diponegoro genjot penelitian
Baca juga: Mensos: hasil riset belum dihargai bangsa sendiri
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023