"Saya kira IKN sebagai kota yang dirancang sebagai kota dunia tentunya menjadi tepat ketika kita berinovasi untuk membuat terobosan-terobosan baru, termasuk melalui pedoman bangunan hijau dan cerdas," ujar Akhmad Suraji kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, saat ini berbagai negara di dunia sudah mulai banyak yang menerapkan bangunan cerdas dan hijau dalam konstruksi gedung-gedung di wilayah perkotaan.
"Di berbagai dunia sudah mulai banyak diterapkan bangunan hijau dan cerdas. Gedung-gedung di Indonesia sendiri sudah banyak yang mengadopsi bangunan hijau dan cerdas," katanya.
Adanya pemeliharaan dan operasional secara digitalisasi dan ramah lingkungan, kemudian pemasangan sensor canggih menjadikan bangunan hijau serta cerdas tersebut membuat penggunanya lebih efisien dan efektif dalam berkegiatan.
Sebagai informasi, OIKN sudah menerbitkan "Buku Panduan Bangunan Cerdas". Buku panduan ini memiliki tujuan utama untuk memberikan panduan praktis kepada para profesional industri, pengambil kebijakan, serta pemangku kepentingan terkait dalam menghadapi kompleksitas dan tantangan pembangunan bangunan cerdas.
Di era yang terus berkembang dengan cepat, konsep kota cerdas telah menjadi landasan penting bagi perkembangan perkotaan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan kota cerdas, pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk merancang dan membangun bangunan cerdas memiliki manfaat yang luas.
Bangunan cerdas memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, mengoptimalkan kenyamanan penghuni, dan mengurangi emisi karbon sebagai dampak negatif terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, kehadiran bangunan cerdas di kawasan IKN akan menjadi tonggak penting dalam menggalang masa depan yang berkelanjutan.
Baca juga: Bangunan cerdas IKN penting untuk efisiensi sumber daya
Baca juga: OIKN menginisiasi panduan bangunan cerdas standar internasional
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023